Sabtu 12 Oct 2019 00:02 WIB

Jepang akan Dihantam Hujan Terdahsyat dalam 60 Tahun

Badai tersebut dapat menjadi badai paling dahsyat yang menghantam Tokyo sejak 1958

Jalanan banjir tampak saat hujan lebat, Rabu (3/7), di Kota Soo Kagoshima, Jepang. Pemerintah sudah meminta evukasi bagi 1 juta warga terdampak hujan lebar di Pulau Kyushu.
Foto: Kyodo News via AP
Jalanan banjir tampak saat hujan lebat, Rabu (3/7), di Kota Soo Kagoshima, Jepang. Pemerintah sudah meminta evukasi bagi 1 juta warga terdampak hujan lebar di Pulau Kyushu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badai kencang mendekati Jepang pada Jumat (11/10), berisiko melumpuhkan Ibu Kota Tokyo dengan hujan paling dahsyat dalam 60 tahun terakhir. Bencana itu juga menunda Grand Prix Formula Satu dan Piala Dunia rugby serta memunculkan kekhawatiran kondisi transportasi semrawut.

Badai Hagibis, yang berarti "cepat" dalam bahasa Tagalog Filipina, akan mendarat di Pulau Honshu pada Sabtu (12/10), sebulan setelah badai terkuat mengguncang Jepang dalam beberapa tahun terakhir dan menghancurkan 30 ribu rumah dan menyebabkan aliran listrik padam.

Baca Juga

"Badai mampu mencapai rekor curah hujan dan angin," kata pejabat di Badan Meteorologi Jepang (JMA) saat konferensi pers, seperti dilansir Reuters.

Badai tersebut dapat menjadi badai paling dahsyat yang menghantam Tokyo sejak 1958 dan masyarakat juga harus bersiap menghadapi gelombang tinggi dan badai, kata JMA.

Pejabat di Prefektur Chiba, sebelah timur Tokyo, yang paling parah terkena badai Faxai September lalu, memberitahu kepada masyarakat agar mempersiapkan pasokan makanan dan air untuk tiga hari ke depan.

Panitia Grand Prix Formula Satu Jepang membatalkan semua sesi latihan dan kualifikasi yang dijadwalkan pada Sabtu. Mereka menambahkan bahwa babak kualifikasi bakal digelar pada Ahad (13/10), sebelum balapan final berlangsung seperti yang direncanakan.

Kedatangan badai juga memaksa pembatalan dua turnamen Piala Dunia rugby pada Sabtu. Sementara itu pertandingan Ahad antara tuan rumah Jepang melawan Skotlandia diragukan akan digelar.

Airline ANA Holdings juga turut membatalkan semua penerbangan domestik dari dan menuju Tokyo di dua bandara utama sejak Jumat malam. Layanan kereta, termasuk Shinkansen, tampaknya juga akan berhenti beroperasi selama akhir pekan, menurut keterangan operator.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement