Ahad 13 Oct 2019 12:23 WIB

Piala Dunia Rugbi di Jepang Tetap Dilangsungkan

Pertandingan Inggris vs Prancis dan Selandia Baru vs Italia sebelumnya dibatalkan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Yutaka Nagare (tengah) dari tim rugbi Jepang berlatih untuk Piala Dunia Rugbi pool A di saat Topan Hagibis menerjang, Sabtu (12/10).
Foto: Yuki Sato/Kyodo News via AP
Yutaka Nagare (tengah) dari tim rugbi Jepang berlatih untuk Piala Dunia Rugbi pool A di saat Topan Hagibis menerjang, Sabtu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pertandingan Piala Dunia Rugbi yang sempat terancam dibatalkan akan tetap berlangsung sesuai jadwal, Ahad (13/10). Pertandingan hari ini dijadwalkan antara Skotlandia dan Jepang.

Penyelenggara turnamen memutuskan melanjutkan pertandingan di Stadion Internasional Yokohama meskipun terjadi gangguan lokal yang meluas usai badai Hagibis menghantam Jepang. Sinar matahari yang cerah dan langit berawan di atas Yokohama pada Ahad membuat lega penyelenggara. Sebelumnya, panitia terpaksa membatalkan jadwal pertandingan Inggris vs Prancis dan Selandia Baru vs Italia.

Baca Juga

Pertandingan antara Wales dan Uruguay serta Amerika serikat dan Tonga juga akan berjalan sesuai jadwal yang direncanakan. Namun, pertandingan antara Namibia dan Kanada di Kamaishi dibatalkan karena badai Hagibis menyebabkan banjir sehingga terjadi kerusakan infrastruktur.

Para pendukung atlet diizinkan hadir di Yokohama, meskipun ketersediaan makanan dan minuman akan berkurang. Panitia juga telah memperingatkan penonton untuk tidak khawatir banjir dan sungai di sekitarnya.

Namun, pembatalan pertandingan Namibia vs Kanada lebih lanjut menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi Jepang. Sebab stadion Kamaishi dibangun untuk mengenang semua yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami 2011.

World Rugby menegaskan tidak ada pilihan lain selain membatalkan pertandingan Namibia vs Kanada. "Kamaishi terletak di daerah yang sangat bergunung-gunung, termasuk gunung tepat di belakang stadion utama stadion," kata World Rugby dalam sebuah pernyataan dilansir Guardian, Ahad.

"Telah terjadi tanah longsor dan banjir di sekitar stadion dan di sepanjang jalan akses menuju venue setelah hujan lebat sepanjang malam. Keselamatan semua yang terlibat dalam Rugby World Cup 2019 adalah pertimbangan utama kami dan para penggemar disarankan untuk tidak bepergian ke Kamaishi," tambah pernyataan tersebut.

Topan menghantam pulau Honshu utama Jepang tepat sebelum pukul 19.00, Sabtu. Angin yang berhembus dengan kecepatan hingga 216 kilometer per jam. Bangunan-bangunan tinggi di Tokyo bergoyang dan berderit, sebuah rumah sakit setempat kebanjiran dan hampir delapan juta orang disarankan untuk mengungsi dari rumah mereka.

Japan News melaporkan setidaknya 11 orang meninggal dunia, 12 orang hilang serta 124 orang mengalami luka akibat topan Hagibis yang memicu hujan besar sehingga banjir. Topan Hagibis sebagai topan terkuat selama 61 thaun Jepang ini membuat beberapa daerah menerima hingga 40 persen dari curah hujan tahunan rata-rata dalam beberapa hari terakhir. Beberapa wilayah juga dilanda angin kencang dan gempa bumi berkekuatan 5,7 skala ritcher (SR). Bencana alam ini membuat pemerintah masih menghitung jumlah kerusakan infrastruktur dan transportasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement