Jumat 18 Oct 2019 10:00 WIB

Turki akan Kendalikan Zona Aman Suriah

Turki dan AS sepakati gencata senjata selama lima hari di Suriah.

Pasukan Turki memasuki wilayah Manbij, Suriah, Ahad (14/10). Manbij merupakan wilayah Kurdi yang ditinggalkan oleh Pasukan AS.
Foto: Ugur Can/DHA via AP
Pasukan Turki memasuki wilayah Manbij, Suriah, Ahad (14/10). Manbij merupakan wilayah Kurdi yang ditinggalkan oleh Pasukan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki akan mengendalikan zona aman di Suriah Utara. Menurut pernyataan bersama dengan Amerika Serikat (AS) seusai pembicaraan tingkat tinggi di Ankara, kedua negara sepakat militer Turki akan menghentikan serangan terhadap milisi Kurdi.

Berdasarkan kesepakatan sekutu NATO yang dicapai pada Kamis (17/10), Turki bakal menghentikan serangannya selama lima hari di Suriah Utara terhadap milisi YPG Kurdi. Kemudian, pasukan Turki akan mundur dari sebuah kawasan di sepanjang perbatasan Turki. Berbicara setelah pertemuan empat jam antardelegasi kedua pihak, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebutkan Ankara mendapatkan apa yang diinginkan. "

Baca Juga

Kami akan menghentikan Operasi Musim Semi Perdamaian agar PKK/YPG meninggalkan zona aman. Ini bukan gencatan senjata. Gencatan senjata hanya terjadi antara dua pihak yang sah. Saat elemen-elemen teroris seluruhnya meninggalkan zona aman maka kami akan menghentikan operasi," katanya saat konferensi pers.

Ankara menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang bersekongkol dengan milisi Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Turki. YPG merupakan sekutu utama AS dalam perang membasmi ISIS.

Cavusoglu mengatakan kedua pihak sepakat menyita senjata berat dari YPG dan posisi mereka dihancurkan demi memenuhi permintaan lama Ankara. Bertolakbelakang dengan pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence di Ankara, Cavusoglu juga mengatakan Turki tidak menjamin soal Kota Kobani di perbatasan Suriah.

Ia menuturkan Turki akan membahas Kota Manbij dan wilayah lainnya dengan Rusia, yang bersama pasukan pemerintah Suriah, dikerahkan di sejumlah posisi yang telah dikosongkan oleh AS. Cavusoglu, yang dikutip sebelumnya pada Kamis, menyebutkan Moskow telah berjanji kepada Ankara milisi YPG tidak akan berada di wilayah Suriah di seberang perbatasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement