Selasa 15 Oct 2019 07:58 WIB

Hamas Dukung Operasi Militer Turki di Suriah

Hamas menyebut Turki punya hak mempertahankan diri.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Suriah berjaga di pos perbatasan di Tam Tamr di utara Suriah, Senin (14/10). Kehadiran pasukan pemerintah Suriah di desa di utara berpotensi terjadi bentrok dengan pasukan Turki.
Foto: AP Photo/Baderkhan Ahmad
Tentara Suriah berjaga di pos perbatasan di Tam Tamr di utara Suriah, Senin (14/10). Kehadiran pasukan pemerintah Suriah di desa di utara berpotensi terjadi bentrok dengan pasukan Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas turut menanggapi langkah Turki yang melakukan operasi militer di sepanjang perbatasan di wilayah Suriah utara. Dalam sebuah pernyataan, Senin (14/10) waktu setempat, Hamas menyebut Turki punya hak mempertahankan diri dan menghilangkan ancaman di sepanjang perbatasannya.

Hamas pun memuji sikap Turki terhadap Palestina. "(Hamas) menghargai posisi Turki dalam masalah Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina, yang terbaru adalah posisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum Majelis Umum PBB," kata dia dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (15/10).

Hamas menyampaikan pernyataan soal langkah Turki di Suriah utara ini kurang dari sepekan setelah peluncuran operasi militer Turki di perbatasan selatannya di Suriah utara.Turki melakukan operasi militer yang dimaksudkan untuk mempertahankan diri dari ancaman teror milisi Kurdi terhadap integritas teritorial Turki dan Suriah.

Di Majelis Umum PBB di New York bulan lalu, Erdogan mengecam kebijakan Israel yang bertujuan mengambil wilayah Palestina. Pernyataan Erdogan mendapat dukungan Hamas. Dalam pernyataannya, Hamas kembali menekankan soal penolakannya terhadap kehadiran Israel dan Amerika di wilayahnya, dan menegaskan kesatuan dan integritas wilayah negara Suriah.

Turki pada Rabu (9/10) lalu meluncurkan operasi militer yang disebut Operation Peace Spring untuk melenyapkan kelompok teror dari Suriah utara untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu pengembalian pengungsi Suriah yang aman, dan memastikan integritas teritorial Suriah.

Ankara ingin membersihkan Suriah utara di sebelah timur Sungai Efrat dari PKK teroris dan cabang Suriahnya, PYD/YPG. Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian 40 ribu orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement