Ahad 20 Oct 2019 06:23 WIB

Erdogan Ancam Kembali Serang Suriah Jika Gencatan Dilanggar

Milisi Kurdi menuding Turki telah melanggar gencatan senjata.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Turki serang pasukan Kurdi di Suriah
Foto: Republika
Turki serang pasukan Kurdi di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengancam akan kembali melakukan serangan ke wilayah Timur Laut Suriah dan menghabisi para teroris, jika kesepakatan gencatan senjata tidak sepenuhnya dilakukan. Seperti diketahui pada Kamis lalu, Amerika dan Turki menyetujui gencatan senjata selama lima hari di wilayah Timur Laut Suriah.

Kementerian Pertahanan Turki mengklaim bahwa dalam 36 jam terakhir setidaknya ada 14 serangan provokatif dari Suriah. Untuk itu, Turki terus berkoordinasi dengan Washington dalam menindaklanjuti implementasi kesepakatan gencatan senjata itu.

Baca Juga

“Jika (kesepatan gencatan senjata) tidak sepenuhnya dilakukan, kami akan terus menghancurkan para kepala teroris begitu 120 jam (gencatan senjata) berakhir, ”kata Erdogan kepada para pendukung yang mengibarkan bendera di provinsi Turki tengah, Kayseri seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (19/10)

"Jika janji-janji yang disepakati tidak ditepati, kita tidak akan menunggu seperti yang kita lakukan sebelumnya. Kita akan melanjutkan operasi, begitu waktu (gencatan senjata) yang ditetapkan telah habis."

Sementara itu, pada Jumat, milisi Kurdi menuduh Turki melanggar kesepakatan gencatan senjata lima hari karena Turki diklaim menembaki daerah-daerah sipil di Timur Laut dan kota perbatasan Ras al Ain. Namun seorang pejabat senior Turki menyebut tuduhan itu sebagai upaya untuk menyabotase perjanjian antara Ankara dan Washington.

“Turki 100 persen mematuhi kesepakatan. Kami sudah mendapatkan semua yang kami inginkan di meja perundingan. Aneh untuk berpikir bahwa kami akan melanggar perjanjian yang kami sukai," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut.

Zona aman yang direncanakan akan menjangkau 32 kilometer ke wilayah Suriah. Erdogan mengatakan pada Jumat bahwa zona aman akan mencakup sekitar 440 km dari barat ke timur di sepanjang perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement