Selasa 22 Oct 2019 02:53 WIB

Zuckerberg: Rusia, Iran, dan China Hendak Intervensi Pemilu

Facebook berkomitmen atasi gangguan Pemilu AS.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Mark Zuckerberg.
Foto: EPA
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Facebook mengungkap rencana baru untuk menghadapi gangguan pemilu Amerika 2020. Di antaranya dengan melabeli berita yang berasal dari pemerintah dan transparansi laman.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengakui sampai kini sudah ada gangguan dari luar negeri, khususnya Iran dan Rusia. Gangguan itu menyasar kampanye yang bertujuan memanipulasi opini publik.

Baca Juga

"Kami terus memantau taktik mereka karena memang terus berubah," katanya dilansir dari NBC News pada Selasa, (22/10).

"Sekarang, kami menemukan sebuah kampanye yang begitu canggih. Dan hal ini diprediksi aktif pada pemilu mendatang," tambahnya.

Zuckerberg menambahkan bahwa China juga ikut mencoba mengganggu di sejumlah pemilu. Namun ia menegaskan Facebook mampu mengatasi hal tersebut. "Kami lihat Rusia, Iran, dan China meningkatkan taktik mereka untuk mengintervensi pemilu. Tapi kami optimis mampu bertahan melawan gangguan itu," ucapnya.

Zuckerberg mencontohkan perusahaannya mampu melawan gangguan di sejumlah pemilu lain sejak 2016. Di antaranya ialah di Prancis, Jerman, Uni Eropa, India, Meksiko dan Brazil. "Kami secara aktif mengindentifkasi mereka dan menanganinya. Kami terus mengembangkan diri," sebutnya.  

Sebelumnya, Facebook mengumumkan temuan blog yang mencurigakan. Ternyata asal jaringannya dari Iran dan Rusia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement