Senin 28 Oct 2019 01:00 WIB

Korut Minta AS tak Abaikan Tenggat 1 Tahun Denuklirisasi

Pemimpin Korut memberi tenggat AS setahun untuk menyelesaikan denuklirisasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pertemuan Presiden AS Donald J. Trump (kiri) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) di Zona Demiliterisasi Korea.
Foto: EPA
Pertemuan Presiden AS Donald J. Trump (kiri) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) di Zona Demiliterisasi Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita Korea Utara (Korut) KCNA melaporkan pemerintah Korut mengatakan tidak ada progres dalam hubungan Korut-Amerika Serikat (AS). Dalam laporan itu disebutkan Korut menilai sikap permusuhan dapat melanjutkan aksi saling serang.

Dalam laporan Ahad (27/10) tersebut KCNA menggunakan nama Ketua Dewan Komite Perdamaian Korea-Asia Pasifik Kim Yong Chol. KCNA melaporkan salah bagi AS untuk mengabaikan tenggat waktu satu tahun karena 'hubungan baik' Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un.

Baca Juga

Kim Jong-un memberikan waktu satu tahun kepada Washington untuk menyelesaikan proses denuklurisasi Semenanjung Korea. Kim Yong Chol sebelumnya utusan Korut dalam pertemuan kedua antara Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pada Februari lalu.

Dalam laporan KCNA, Kim Yong Chul mengatakan bukannya memenuhi permintaan Korut untuk mengadopsi pendekatan baru, AS justru menekan Korut 'dalam cara yang licik dan ganas'. Kim Yong Chul menambahkan AS juga terus menekan negara lain untuk menerapkan sanksi PBB terhadap Korut. Kim Yong Chul mengatakan ia berharap hubungan Korut-AS tidak menekankan 'adanya musuh permanen tapi tidak ada teman permanen'.

Pernyataan itu diterbitkan beberapa hari setelah Korut meminta Korea Selatan untuk membahas pembongkaran properti mereka di Gunung Kumgang, simbol kerja sama kedua negara yang akhir-akhir ini Pyongyang sebut sebagai 'semu' dan 'kapitalistik'.  

Pada Jumat (25/10) lalu, Korut mengirim notifikasi kepada perusahaan Hyundai Group dan Kementerian Unifikasi Korsel. Hyundai Group perusahaan yang membangun bangunan di tempat wisata tersebut. Sementara Kementerian Unifikasi badan pemerintah Korsel yang menangani urusan hubungan Korut-Korsel.

Pemerintah Korut mengatakan dalam notifikasi itu mereka meminta pihak Korsel untuk membongkar membahas hal itu melalui pertukaran dokumen. KCNA juga melaporkan Kim Jong-un akan melakukan inspeksi ke Myohyangsan Medical Appliances Factory yang sedang dibangun.

Kim telah mengunjungi pabrik itu pada Agustus lalu sebagai langkah untuk mendorong pembangunan ekonomi. Kim yang pada kunjungan sebelumnya mengacam buruknya modernisasi di pabrik itu mengatakan 'pabrik telah dipercantik dan tampilannya berubah drastis'. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement