Rabu 16 Oct 2019 05:35 WIB

Presiden Nigeria Bubarkan Sekolah yang Jadi Pusat Penyiksaan

Lebih dari 300 orang ditahan di sebuah sekolah agama di daerah Daura.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari melambaikan tangan kepada pendukungnya saat pelantikan, Jumat (29/5).
Foto: AP
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari melambaikan tangan kepada pendukungnya saat pelantikan, Jumat (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA--Presiden Nigeria Muhammadu Buhari memerintahkan untuk membubarkan sekolah yang menyiksa murid-muridnya. Polisi menemukan ratusan siswa-siswa di sekolah agama menjadi korban pemukulan, kekerasan dan dalam kondisi yang mengenaskan.

Lebih dari 300 orang ditahan di sebuah sekolah agama di daerah Daura, kota Katsina, kampung halaman presiden Muhammadu Buhari. Polisi mengatakan mereka menemukan para siswa 'diperlakukan dengan sangat buruk dan tak manusiawi'.

Baca Juga

"Presiden telah memerintahkan polisi untuk membubarkan pusat-pusat seperti itu dan semua tahanan diserahkan kepada orang tua mereka," kata juru bicara kepresidenan Nigeria, seperti dilansir dari Aljazirah, Rabu (16/10).

Pada akhir bulan lalu polisi juga membebaskan ratusan siswa dari kondisi yang sama di negara bagian Kaduna. Sekolah-sekolah itu melakukan penyiksaan atas nama agama.

"Pemerintah tidak bisa membiarkan pusat-pusat tempat orang-orang, laki-laki dan perempuan di perilakukan buruk atas nama agama," katanya.

Polisi mengatakan pada awal pekan ini ratusan tahanan berhasil meloloskan diri dari pusat-pusat semacam itu. Inspektur polisi Nigeria Isah Gambo mengatakan sebanyak 67 tahanan yang dibebaskan polisi Katsina ditemukan dalam keadaan dibelenggu rantai.

"Saya beritahu Anda saat kami menemukan mereka, mereka dalam keadaan yang sangat buruk," kata Gambo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement