Rabu 06 Nov 2019 13:15 WIB

Massa Bertopeng Guy Fawkes Penuhi Jalanan Hong Kong

Demonstrasi di Hong Kong berlangsung selama lima bulan berturut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Topeng Guy Fawkes
Foto: GIZMODO
Topeng Guy Fawkes

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pengunjuk rasa dengan topeng Guy Fawkes memenuhi jalanan Hong Kong pada Selasa (5/11). Ratusan pemrotes Hong Kong menandai Hari Guy Fawkes di distrik wisata Tsim Sha Tsui di Kowloon. Mereka mengenakan topeng Guy Fawkes putih tersenyum yang dipopulerkan oleh sosok anti-kemapanan dalam film V for Vendetta.

Massa aksi memprotes campur tangan China dalam menentukan kebebasan masyarakat Hong Kong. Sebagian dari massa menyerukan kemerdekaan Hong Kong dari China. Lampu lalu lintas dan sebuah restoran yang dianggap pro-Beijing menjadi sasaran protes.

Baca Juga

Kondisi itu mendorong polisi untuk bertindak dengan menggunakan meriam air, di dekat museum sains, seperti yang telah dilakukan pada banyak malam selama lima bulan demonstrasi. Beberapa pengunjuk rasa ditahan sementara yang lainnya lari.

Guy Fawkes Day, juga disebut Bonfire Night, dirayakan dengan kembang api dan api unggun setiap 5 November di Inggris. Patung mirip sosok itu dibakar, menandai malam pada tahun 1605, ketika Fawkes ditangkap karena rencana meledakkan parlemen.

"Kami di sini untuk memberi tahu pemerintah bahwa kami tidak takut pada mereka dan mereka harus takut pada kami," kata demonstran yang bertopeng bernama Pete berusia 27 tahun.

Demonstrasi di Hong Kong dimulai sejak RUU ekstradisi kontroversial yang kini telah dibatalkan. Unjuk rasa pun meluas mengangkat isu perlawanan terhadap China. Para pemrotes terus meminta hak pilih universal dan penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi.

Jumlah orang yang ambil bagian dalam demonstrasi memang telah berkurang dari jutaan yang berpartisipasi pada Juni. Namun, kekerasan dan vandalisme telah meningkat. Pihak berwenang telah menolak izin untuk banyak protes baru-baru ini, menjadikan kegiatan tersebut ilegal dan banyak aktivis ditangkap.

Sepanjang protes berlangsung, banyak korban luka, meski belum ada korban jiwa. Korban luka terbaru adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun di sebuah universitas Hong Kong. Dia jatuh selama protes akhir pekan dan kondisinya kritis pada Selasa.

Selain itu, eorang pria menikam setidaknya dua orang pada Ahad. Dia pun menggigit sebagian telinga politisi sebelum dipukuli oleh pengunjuk rasa. Seorang tersangka berusia 48 tahun telah didakwa atas peristiwa tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement