Jumat 08 Nov 2019 15:13 WIB

Vietnam Pulangkan 39 Jenazah dari Inggris

Vietnam menahan 11 orang karena memfasilitasi perjalanan secara ilegal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Polisi membawa truk kontainer berisi 39 jenazah dari kawasan industri di Thurrock, selatan Inggris, Rabu (23/10).
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Polisi membawa truk kontainer berisi 39 jenazah dari kawasan industri di Thurrock, selatan Inggris, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Vietnam mengatakan sedang menunggu untuk memulangkan 39 mayat yang sekarang disetujui sebagai warga Vietnam, Kamis (7/11). Seluruh mayat itu ditemukan di sebuah truk di dekat London bulan lalu.

Kedutaan Vietnam di London mengatakan, delegasi pemerintah sudah berada di Inggris untuk berkoordinasi dengan para pejabat dalam kasus ini. Mereka mencoba mendapatkan seluruh tubuh.

Baca Juga

Seorang pria Vietnam bernama Nguyen Dinh Gia mengatakan, para pejabat telah diundang sehari sebelumnya. Dia memutuskan memastikan putranya bernama Nguyen Dinh Luong yang kemungkinan termasuk di antara para korban.

"Harapan kami sekarang adalah putra saya segera dibawa pulang," kata Nguyen.

Kementerian Keamanan Publik Vietnam mengatakan, korban-korban tersebut dari enam provinsi, Hai Phong, Hai Duong, Nghe An, Ha Tinh, Quang Binh, dan Thua Thien Hue. Laporan yang dikutip dari Channel News Asia mengatakan langkah segera diambil setelah Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc berjanji segera membawa korban kembali ke tanah air mereka.

Dia pun mengungkapkan rasa duka yang besar bagi seluruh warga Vietnam. Dalam surat tersebut, perdana menteri Vietnam menyerukan kerja sama yang lebih luas untuk menyelesaikan kejahatan yang berbahaya tersebut. Dia pun meminta penegakan hukum serius bagi yang terlibat.

Vietnam telah menahan 11 orang karena memfasilitasi perjalanan ke luar negeri secara ilegal. Meski begitu, hingga saat ini belum ada yang resmi didakwa.

"Ini adalah langkah penting dalam mendukung dan membantu kami untuk bekerja bersama rekan kepolisian Vietnam kami untuk mendukung keluarga para korban," kata Asisten Kepala Polisi Inggris Tim Smith.

Polisi Inggris menuduh pengemudi truk Irlandia Utara berusia 25 tahun bernama Maurice Robinson. Dia ditangkap atas bantuan melakukan pembunuhan, pencucian uang, dan konspirasi untuk membantu imigrasi yang lolos hukum.

Pihak keamanan pun sedang dalam proses mengekstradisi dari Irlandia dan mencari orang lain yang terlibat terlibat. Polisi Essex mengatakan, Badan Kejahatan Nasional dan rekan-rekan penegak hukum Eropa juga melanjutkan kasus ini.

Mayat-mayat ditemukan pada awal hari 23 Oktober di kontainer truk berpendidikan yang baru saja diterjemahkan Inggris dengan feri dari Belgia dan diparkir di dekat pelabuhan Purfleet di Essex. Polisi pada saat mengumumkan mayat-mayat tersebut berasal dari China, sampai beberapa keluarga di Vietnam angkat suara.

Rute melintasi Eropa bisa sangat berisiko, terutama babak terakhir ke Inggris. Imigran gelap harus disembunyikan di dalam truk dengan kompartemen berpendingin. Badan amal dan pakar mengatakan, banyak imigran menjadi sasaran eksploitasi tenaga kerja di negara bagian barat dan di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement