Kamis 24 Oct 2019 17:27 WIB

NATO: Perang Melawan ISIS Belum Berakhir

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa NATO harus melanjutkan perjuangan melawan ISIS pasca penarikan pasukan AS dari Suriah.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/AP Photo/F. Dana
picture-alliance/AP Photo/F. Dana

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyambut seruan Jerman untuk kehadiran internasional di Suriah sebagai solusi politik yang memungkinkan. Dalam konferensi pers penetapan agenda untuk pertemuan NATO yang akan datang, Stoltenberg mengatakan perang melawan ISIS harus berlanjut.

"Mengakhiri ISIS adalah alasan NATO masuk (ke timur laut Suriah). Kita harus menjaga keuntungan itu. Kita juga harus mengerti bahwa perang melawan ISIS belum berakhir, mereka bisa kembali", ucap Stoltenberg.

Ia memastikan NATO akan terus mendukung perang melawan ISIS di Irak dan Afghanistan, terutama melalui pelatihan pasukan lokal.

Solusi politik untuk Suriah

Stoltenberg berulang kali menyerukan solusi politik untuk konflik antara Turki dan Kurdi Suriah, dengan menangani perjanjian antara AS, Turki dan Rusia. Beberapa poin penting lainnya, adalah:

  • Memahami bahwa Turki telah memikul beban besar serangan teroris dan menampung para pengungsi;
  • Masih terlalu dini untuk menilai konsekuensi dari perjanjian Sochi antara Rusia dan Turki;
  • Menyambut baik kesepakatan antara Turki dan AS, dengan mengurangi tindakan kekerasan sebagai langkah pertama menuju solusi politik;
  • Menyambut seruan menteri pertahanan Jerman baru-baru ini untuk kehadiran internasional di Suriah timur laut sebagai proposal yang mendorong untuk solusi politik, serta menambahkan solusi lain yang harus melibatkan aktor di lapangan.

Apa usulan Jerman untuk Suriah?

Menteri Pertahanan Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer, dalam keterangannya kepada DW pada hari Senin (21/10), menyerukan pasukan internasional untuk menciptakan "zona aman" di timur laut Suriah. Ini untuk membantu melanjutkan perang melawan ISIS, menstabilkan kawasan itu, dan membangun kembali kehidupan sipil.

Pengumuman itu membuat beberapa sekutu NATO terkejut, meskipun Kramp-Karrenbauer bersikeras ia telah membahas proposal dengan rekan-rekan Prancis dan Amerika. (ha/vlz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement