Rabu 13 Nov 2019 02:08 WIB

Sebelum ke Meksiko, Evo Morales Terpaksa Berbaring di Lantai

Evo Morales ke Meksiko untuk mencari suaka setelah mundur sebagai presiden Bolivia.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Evo Morales
Foto: EPA/Peter Foley
Evo Morales

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICOCITY -- Mantan Presiden Bolivia Evo Morales terbang ke Meksiko. Ia mencari suaka di bawah pemerintahan sayap kiri Meksiko yang mendukungnya dalam gejolak politik yang dipicu hasil pemilihan umum.

Sebelum meninggalkan Bolivia ia mengunggah foto di media sosial Twitter. Dalam foto tersebut Morales terlihat sedang berbaring di lantai sambil menggenggam telepon pintar.  

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Meksiko Mercelo Ebrard mengatakan presiden pertama Bolivia yang berasal dari masyarakat pribumi tersebut berada dalam perlindungan Meksiko. Hal itu setelah ia meninggalkan Bolivia dengan pesawat Air Force Meksiko.

"Nyawa dan integritasnya dalam keadaan aman," cicit Ebrard di Twitter seperti dilansir dari the Telegraph, Selasa (12/11).

Dalam cicitan tersebut Ebrard mengunggah foto Moreles. Mantan presiden yang berkuasa selama 14 tahun itu terlihat sedang duduk di pesawat yang kosong sambil memegang bendera.

Dukungan pemerintah Meksiko membantu memperkuat peran mereka sebagai penjaga diplomatik pemimpin-pemimpin sayap kiri di Amerika Latin. Di Twitter Morales yang berkuasa selama 14 tahun berterima kasih kepada Meksiko.

Namun, ia sedih harus meninggalkan Bolivia karena isu politik. Pemerintah Morales runtuh setelah sekutu partai berkuasa keluar dari koalisi dan militer memintanya untuk mengundurkan diri.

Pemerintah Meksiko mengatakan Morales 'dikudeta' karena taktik itu melanggar konstitusi Bolivia. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memuji keputusan Morales untuk mengundurkan diri dibandingkan membahaya nyawa rakyat Bolivia.

Pengunduran diri Morales menambah krisis di Amerika Latin. Selama berpekan-pekan kerusuhan terjadi di Ekuador dan Cile. Para pengunjuk rasa di dua negara itu meminta pemerintah mundur karena menaikan harga bensin dan tarif transportasi publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement