Kamis 14 Nov 2019 07:30 WIB

Para Perempuan Penjaga Hutan Malawi

Para perempuan penjaga hutan Malawi melakukan pekerjaan yang tak mudah.

Rep: Dwina Agustin/Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Penjaga hutan perempuan di Taman Nasional Kasungu, Trace Banda, di Malawi.
Foto:
Penjaga hutan perempuan di Taman Nasional Kasungu di Malawi sedang berlatih.

Selain Banda, Catherine Sibale juga salah satu dari sedikit penjaga hutan Malawi. "Sayangnya, tidak ada perempuan yang memegang posisi manajerial di taman ini, semuanya laki-laki. Jadi, biasanya sulit bagi mereka untuk memahami keluhan kami," kata perempuan berusia 22 tahun ini.

Survei World Wildlife Fund 2016 terhadap 570 penjaga di 12 negara Afrika, termasuk Zimbabwe, Zambia, dan Afrika Selatan menemukan hanya 19 persen dari mereka perempuan. Menurut departemen taman nasional dan margasatwa Malawi, sejak 2006 telah terjadi peningkatan penjaga hutan wanita.

Meski begitu, penambahan tidak terlalu banyak. Contoh saja Taman Nasional Kasungu hanya memiliki delapan penjaga hutan wanita dari 82 penjaga hutan.

Di semua taman nasional di negara ini, hanya ada 52 penjaga perempuan dari total 478 penjaga. Artinya hanya mewakili 11 persen saja.

"Sesuai dengan kebijakan gender, pada titik tertentu kami ingin rekrutmen 50 banding 50," kata Direktur Taman Nasional dan Margasatwa Bright Kumchedwa.

Ketua Masyarakat Satwa Lingkungan Hidup Malawi Alexander Gombar mengatakan, perempuan membawa kualitas unik untuk peran tersebut. Penjaga perempuan membawa perspektif baru dalam konservasi satwa liar. Mereka menggunakan sumber daya alam lebih dari laki-laki.

"Keterlibatan mereka menjembatani kesenjangan dalam pengetahuan karena mereka juga dapat berkomunikasi dengan perempuan dengan lebih baik tentang keadaan satwa liar," kata Gombar.

Asisten petugas di Taman Nasional Kasungu Joseph Chauluka mengatakan, saat melakukan pekerjaan di hutan, tidak ada sikap membedakan. Justru banyak orang menyadari, perempuan justru lebih mengungguli pria dalam pekerjaan itu.

"Taman senang memiliki mereka, dengan upaya mereka kami berhasil menangkap banyak pemburu. Mereka juga kunci dalam [meningkatkan kesadaran di antara] masyarakat tentang konservasi satwa liar," ujar sosok yang melatih penjaga hutan itu. Dwina Agustin

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement