Rabu 16 Oct 2019 15:37 WIB

Polisi Penangkap Penembak Christchurch Diberi Penghargaan

PM Selandia Baru memberikan penghargaan kepada 2 polisi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meninggalkan lokasi shalat Jumat di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3).
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meninggalkan lokasi shalat Jumat di Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyerahkan penghargaan keberanian kepada dua petugas polisi yang membekuk pelaku penembakan dua masjid di Christchurch pada Maret lalu. Mereka dianggap telah mempertaruhkan nyawanya masing-masing saat menangkap tersangka.

Penghargaan itu diberikan dalam sebuah acara pada Rabu (16/10). Presiden Asosiasi Kepolisian Selandia Baru Chris Cahill menyambut keputusan Ardern menyerahkan penghargaan kepada dua petugas polisi tersebut.

Baca Juga

Menurutnya, mereka memang layak memperoleh hal tersebut. “Semua petugas bertanya-tanya, bagaimana mereka akan merespons ketika dihadapkan dengan keputusan sepersekian detik untuk mempertaruhkan hidup mereka. Dua petugas itu telah menjawab pertanyaan tersebut dengan menanggapi dengan keberanian luar biasa, yang melindungi banyak orang dari bahaya lebih lanjut,” kata Cahill.

Kedua petugas polisi itu menerima penghargaan yang diberikan Ardern dengan rendah hati. Menurut mereka, penangkapan pelaku penembakan masjid di Christchurch adalah bagian dari operasi besar. “Dalam melakukan pekerjaan kami, kami mewakili semua staf polisi di seluruh negeri yang menempatkan diri mereka dalam bahaya setiap hari,” kata mereka dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepolisian Selandia Baru.

Pada 15 Maret lalu, dua masjid di Christchurch menjadi sasaran aksi penembakan brutal. Sebanyak 51 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Setelah melakukan aksi kejinya, tersangka mengemudikan mobilnya menuju masjid ketiga.

Namun, sebelum tiba di lokasi, dua petugas polisi Selandia Baru berhasil menabrak mobil tersangka. Dengan cergas, mereka segera menangkap pelaku dan membawanya ke kantor polisi.

Ardern mengatakan insiden penembakan dua masjid di Christchurch merupakan kejadian terkelam yang dialami negaranya. Oleh sebab itu, dia sangat menunjukkan simpati kepada seluruh keluarga korban.

Ardern bahkan memutuskan untuk tidak pernah menyebut nama pelaku penembakan. Sebab hal itu hanya akan membuat pelaku dikenal secara publik. Keputusan Ardern pun diikuti oleh seluruh warga Selandia Baru, termasuk media yang meliput peristiwa penembakan Christchurch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement