Kamis 14 Nov 2019 14:05 WIB

PBB Cemaskan Eskalasi Konflik Israel dan Jihad Islam

Israel membunuh pemimpin kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, Rabu (13/11). Pesawat Israel menyerang sasaran Jihad Islam di seluruh Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, Rabu (13/11). Pesawat Israel menyerang sasaran Jihad Islam di seluruh Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Koordinator khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov mengkhawatirkan eskalasi terbaru yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Menurutnya, hal itu dapat merusak upaya perbaikan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. 

"Saya sangat prihatin dengan eskalasi yang terus menerus serta serius antara Jihad Islam Palestina dan Palestina, menyusul pembunuhan seorang pemimpin kelompok (Jihad Islam) di Jalur Gaza," kata Mladenov pada Rabu (13/11), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Dia menegaskan tidak ada pembenaran atas serangan terhadap warga sipil. "Peluncuran roket dan mortir tanpa pandang bulu terhadap pusat-pusat populasi benar-benar tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan," ujar Mladenov.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan melanjutkan serangan militer tanpa ampun ke Jalur Gaza. Ia ingin menumpas kelompok Jihad Islam di wilayah yang diblokade tersebut.

Netanyahu mengatakan Jihad Islam hanya memiliki satu pilihan. "Mereka tahu kami akan terus menyerang tanpa ampun. Mereka punya satu pilihan: menghentikan serangan (roket) ini atau menerima lebih banyak pukulan," ujarnya pada Rabu (13/11). 

Pada Selasa lalu, Israel melancarkan serangan ke Gaza dan menargetkan basis kelompok Jihad Islam. Tel Aviv menuding kelompok tersebut telah melakukan serangkaian serangan lintas-perbatasan dan merencanakan serangan lainnya. 

Komandan Jihad Islam di Gaza Baha Abu Al-Atta dan istrinya tewas saat Israel melancarkan serangan ke distrik Shejaia. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Jihad Islam. 

Jihad Islam menyatakan tak akan membiarkan kematian Al-Atta berlalu begitu saja. "Pembalasan kita yang tak terhindarkan akan mengguncang entitas Zionis," kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan. 

Serangan Israel juga menyebabkan 26 warga Palestina tewas dan 85 lainnya, termasuk anak-anak, mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement