Rabu 13 Nov 2019 11:40 WIB

Evo Morales Tuding Oposisi Lakukan Kudeta Licik

Evo Morales menyatakan akan tetap berada dalam karier politik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard (kiri) menyambut mantan presiden Bolivia Evo Morales di Mexico City, Selasa (12/11). Morales menerima tawaran suaka di Meksiko.
Foto: AP Photo/Eduardo Verdugo
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard (kiri) menyambut mantan presiden Bolivia Evo Morales di Mexico City, Selasa (12/11). Morales menerima tawaran suaka di Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Presiden Bolivia yang telah mundur Evo Morales menyatakan penunjukan senator Jeanine Anez sebagai presiden sementara merupakan langkah yang berbahaya, Selasa (12/11). Dia menyatakan, oposisi telah berhasil melakukan kudeta menggulingkannya.

Morales menyebut langkah Anez menggantikannya sebagai bagian dari kudeta paling licik dan berbahaya dalam sejarah. Dia pun menyatakan akan tetap berada dalam karier politik untuk terus bertarung.

Baca Juga

"Selama aku masih hidup, kita akan tetap dalam politik. Selama saya masih hidup, pertarungan berlanjut," kata Morales kepada wartawan setelah turun dari pesawat di Meksiko.

Sosok yang mengenakan kaus polo biru lengan pendek ini telah berada di Meksiko setelah menerima tawaran suaka yang diajukan negara sekutunya. Dia pun bertemu dengan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard ketika pertama kali mendarat di negara tersebut.

Laporan Aljazirah, markas Morales di Al Alto, ribuan orang berkumpul memprotes kepergiannya. Kelompok ini mengatakan, mantan presiden adalah satu-satunya orang yang membawa martabat kepada masyarakat adat dan mereka takut diskriminasi baru.

photo

Pengunduran diri Morales terjadi setelah Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) menyatakan ada penyimpangan serius selama pemilihan 20 Oktober. Laporan itu mendorong sekutu politik dan tentara mendesak Morales untuk mundur.

Pemimpin terlama dari gelombang sayap kiri Amerika Latin ini mengundurkan diri setelah berminggu-minggu protes pada Ahad. Dia pun memilih mengambil suaka ke Meksiko karena klaim menjaga keselamatan.

Setelah itu, Anez mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara, Selasa (12/11). Keputusan itu diambil sesuai dengan hukum Bolivia yang telah mengatur tentang jabatan ketika presiden dan wakil presiden mengundurkan diri.

Sosok anti-Morales ini mengambil alih kepemimpinan di hadapan anggota parlemen lainnya di Kongres. Dia mengajukan klausul konstitusional yang menyatakan dia  berada di urutan berikutnya untuk memerintah negara itu setelah Morales dan wakil presidennya Alvaro Garcia mengundurkan diri.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement