Kamis 21 Nov 2019 12:16 WIB

Putin Prediksi Lebih Banyak Negara akan Tinggalkan Uni Eropa

Putin menilai negara Eropa Timur akan meninggalkan Uni Eropa pada 2028.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menilai bahwa beberapa negara Eropa Timur akan meninggalkan Uni Eropa (UE) pada 2028. Menurutnya, hal itu karena mereka akan berhenti menerima sumbangan dan hibah, serta mulai membayar kembali iuran.

Berbicara pada pertemuan pleno di forum investasi modal di Moskow, Putin membandingankan UE dengan Uni Soviet dalam sejumlah masalah ekonomi dan administrasi politik.

Baca Juga

"Pada pergantian 2028, beberapa negara Eropa Timur akan mencapai tingkat perkembangan ekonomi ketika mereka tak akan lagi menjadi penerima hibah dan berbagai jenis dukungan dari anggaran Eropa. Namun, harus membayar seperti yang dilakukan Inggris," kata Putin seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (21/11).

"Dan saya tidak yakin apakah mereka tak akan memiliki pemikiran yang sama dengan yang dilakukan Inggris (tentang penarikan dari UE, atau brexit)," ujarnya menambahkan.

Menurut Putin, kini terdapat kontradiksi di sekitar alokasi pajak di UE, sebab bagian penting dari pajak yang dikumpulkan di negara maju berlaku untuk dukungan negara-negara dengan ekonomi yang lemah. Menanggapi pertanyaan tentang apakah krisis yang mendahului runtuhnya Union of Soviet Socialist Republics (USSR) dapat dibandingkan dengan kesulitan internal UE saat ini atau tidak, Putin mengatakan Rusia tertarik untuk melestarikan mitra bisnis terbesarnya, Uni Eropa karena hasil kejatuhan Uni Soviet. "Uni Soviet lebih buruk daripada harapan paling negatif," katanya.

Adapun administrasi politik, presiden mengatakan jumlah keputusan yang diadopsi oleh administrasi UE yang mengikat semua negara UE lebih tinggi daripada jumlah keputusan yang diambil oleh USSR dan mengikat republik Soviet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement