Kamis 21 Nov 2019 08:17 WIB

Trump Harap Pembebasan Sandera Taliban Buka Jalan Damai

Taliban membebaskan dua tahanan asal AS dan Australia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Militan Taliban bergerak di Afganistan.
Foto: Mirror
Militan Taliban bergerak di Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia berharap langkah Taliban membebaskan dua tahanan Amerika Serikat (AS) dan Australia dapat membuka jalan untuk mengakhiri perang di Afghanistan.

"Kami bergabung dengan keluarga Kevin dan Tim Weeks untuk merayakan pembebasan mereka dari penyanderaan Taliban," cicit Trump, Kamis (21/11).

Baca Juga

Pada Selasa (19/11), Taliban mengatakan mereka telah membebaskan profesor Amerika dan Australia yang mereka sandera sejak 2016. Pembebasan dua sandera tersebut dilakukan setelah pemerintah Afghanistan membebaskan tiga orang petinggi kelompok tersebut.

"Terima kasih kepada Presiden (Afghanistan Ashraf) atas dukungannya yang berani, mari berharap hal ini mengarah pada hal yang lebih baik lagi dalam perdamaian seperti gencatan senjata untuk membantu mengakhir perang yang panjang ini," kata Trump.

Kevin King dari AS dan Timothy Weeks dari Australia telah dibebaskan di selatan Provinsi Zabul. Mereka ditahan Taliban selama lebih dari tiga tahun.

Salah satu anggota Taliban yang tidak disebutkan namanya mengatakan pembebasan itu dilakukan di distrik Bahar. Sebagian besar wilayah distrik itu dikuasai Taliban.

Pembebasan keduanya dilakukan beberapa jam setelah pemerintah Afghanistan membebaskan tiga tahanan Taliban, lalu mengirim mereka ke Qatar.

Salah satu dari tiga tahanan Taliban itu adalah Anas Haqqani. Adik dari deputi Taliban Sirajuddin Haqqani yang memimpin jaringan Haqqani.

Dalam konferensi pers yang disiarakan televisi tersebut. Ghani mengatakan pembebasan tiga tokoh Taliban itu dilakukan demi kepentingan rakyat Afghanistan.

King dan Weeks diculik Taliban pada 2016 lalu di luar American University di Kabul. Satu tahun kemudian Taliban merilis dua video yang menujukkan dua orang itu.

Pada video Januari 2017, para sandera terlihat pucat dan kurus. Dalam video berikutnya mereka tampak lebih sehat dan mengatakan tenggat waktu pembebasan mereka 16 Juni tahun itu.  

Dalam video tersebut keduanya mengatakan diperlakukan baik oleh Taliban tapi mereka tetap sandera. Mereka meminta pemerintah masing-masing untuk membebaskan mereka. Tidak diketahui apakah mereka dipaksa berbicara seperti itu atau tidak. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement