Rabu 20 Nov 2019 07:17 WIB

Palestina Serukan Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat

AS tak lagi menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina ilegal

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Pemukiman Israel
Pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina menyerukan Dewan Liga Arab segera menggelar pertemuan darurat. Hal itu untuk membahas perubahan sikap Amerika Serikat (AS) yang tak lagi memandang ilegal permukiman Israel di wilayah Palestina.

"Diinstruksikan oleh Presiden (Palestina) Mahmoud Abbas, delegasi perwakilan permanen Palestina untuk Liga Arab berbicara kepada Sekretariat Jenderal Liga untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri guna membahas posisi AS baru-baru ini tentang permukiman Israel," tulis kantor berita Palestina WAFA dalam laporannya pada Selasa (19/11).

Baca Juga

Liga Arab dilaporkan telah setuju untuk mengadakan pertemuan. Namun waktu atau tanggal pelaksanaannya belum diputuskan.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Aboul-Gheit telah mengutuk sikap AS yang tak lagi menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina ilegal. Menurutnya, hal itu berisiko memicu perkembangan negatif.

Salah satunya adalah meningkatnya aksi kekerasan para pemukim Israel terhadap warga Palestina. Situasi tersebut akan membuat prospek perdamaian dan solusi dua negara semakin buram.

Namun Israel menyambut perubahan sikap Washington mengenai permukimannya.

"Kebijakan ini mencerminkan kebenaran historis bahwa orang-orang Yahudi bukanlah penjajah asing di Yudea dan Samaria (Tepi Barat)," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (18/11), dikutip laman Times of Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz turut menyambut langkah Washington. Menurutnya memang tidak ada perselisihan tentang hak orang Yahudi atas tanah Israel.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump atas dukungannya yang konsisten dan teguh terhadap Israel serta komitmennya memajukan hubungan antara rakyat di kawasan ini dan menciptakan Timur Tengah yang makmur serta stabil," kata Katz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement