Jumat 22 Nov 2019 08:57 WIB

Inggris Desak Israel Hentikan Ekspansi Permukiman Ilegal

Inggris menegaskan, ekspansi permukiman ilegal Israel melanggar hukum internasional.

Wilayah Palestina kian menciut dan terus menciut. Yerusalem timur yang diharapkan menjadi ibu kota Palestina, kini kian dikepung dengan permukiman Yahudi. (peta)
Foto: news.bbc.co.uk
Wilayah Palestina kian menciut dan terus menciut. Yerusalem timur yang diharapkan menjadi ibu kota Palestina, kini kian dikepung dengan permukiman Yahudi. (peta)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris pada Kamis mendesak Israel agar menghentikan ekspansi permukiman "kontraproduktif" mereka. Inggris menegaskan bahwa tindakan itu ilegal berdasarkan hukum internasional.

Kantor Luar Negeri menegaskan kembali posisinya terhadap permukiman tersebut setelah Amerika Serikat pada Senin secara efektif mendukung hak Israel membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga

"Posisi Inggris terhadap permukiman itu jelas," katanya melalui pernyataan.

"Permukiman itu ilegal menurut hukum internasional, menimbulkan hambatan untuk perdamaian, serta mengancam kelangsungan solusi dua negara. Kami mendesak Israel agar menghentikan ekspansi permukiman yang kontraproduktif tersebut."

Kepala perundingan Palestina Saeb Erekat telah merespons dengan merencanakan serangkaian upaya untuk menentang langkah AS yang tidak lagi menganggap ilegal permukiman Israel di wilayah negaranya. Palestina akan membawa persoalan itu ke Majelis Umum (PBB) dan akan meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk membuka penyelidikan peradilan resmi.

Utusan tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengungkapkan, pihaknya telah mulai berkonsultasi dengan anggota Dewan Keamanan PBB, terutama Kuwait. Dewan Keamanan diharapkan dapat segera menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan terbaru AS perihal permukiman Israel di wilayah Palestina. Palestina juga telah menyerukan Dewan Liga Arab segera menggelar pertemuan darurat untuk membahas hal tersebut.

Liga Arab dilaporkan telah setuju untuk mengadakan pertemuan. Namun, waktu atau tanggal pelaksanaannya belum diputuskan. Sekretaris Jenderal Liga Arab Aboul-Gheit telah mengutuk sikap AS yang tak lagi menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina ilegal. Menurut dia, hal itu berisiko memicu perkembangan negatif.

Salah satunya adalah meningkatnya aksi kekerasan para pemukim Israel terhadap warga Palestina. Situasi tersebut akan membuat prospek perdamaian dan solusi dua negara semakin buram.

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza juga mengecam pernyataan Mike Pompeo. "Pernyataan pejabat AS itu menegaskan pihaknya merupakan mitra dalam serangan terhadap rakyat kami dan hak-hak mereka," ujar Juru Bicara Hamas Hazim Kasim dalam sebuah pernyataan pada Senin, dikutip laman Anadolu Agency.

Kasim menyatakan secara tegas, permukiman Israel di wilayah Palestina adalah kejahatan perang. "Israel mengusir pemilik tanah dan membangun permukiman menggunakan kekuatan serta membawa warga Israel ke sana dari seluruh dunia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement