Selasa 03 Dec 2019 01:10 WIB

Arkeolog Ungkap Tengkorak Berusia 3.500 Tahun di Turki

Tengkorak berusia 3.500 tahun itu diprediksi dari Bangsa Het.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Tengkorak diduga berasal dari Bangsa Het di Turki.
Foto: Daily Sabah
Tengkorak diduga berasal dari Bangsa Het di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

Baca Juga

 

Arkrolog Temukan Tengkorak 3500 Tahun Era Kekaisaran Het 

 

ISTANBUL – Para arkeolog menemukan sebuah tengkorak dan tulang paha yang berusia 3.500 tahun. Tengkorak itu diperkirakan berasal dari periode Bangsa Het. Seperti dilansir Daily Sabah pada Senin (2/12), tengkorak itu ditemukan dalam penggalian di Sapinuwa saat ini bernama Corum.   

Dulunya tempat ini merupakan ibu kota Kekaisaran Het dan menjadi basis militer serta keagamaan yang penting di masanya. Penemuan tengkorak dan tulang paha kiri itu pun dinilai sangat penting, terlebih hingga saat ini belum ditemukan makam milik raja Het, sedangkan hanya sedikit  kerangka orang-orang Het yang berhasil ditemukan.  

Hal ini bisa menjadi informasi yang penting tentang sejarah Anatolia. Tulang belulang itu ditemukan tepatnya di Kota Tepelerarasi, kota kuno Agil Onu oleh Departemen Arkeologi Universitas Hittie dan diketuai Profesor Aygul Suel.  

Menurut analisis awal, tengkorak itu milik seorang wanita muda. Penelitian terhadap DNA purba dan penanggalan karbon-14 yang dilakukan pada tulang bisa mengungkapkan susunan genetik dan hubungan rasnya. 

Kekaisaran Het yang berjaya pada akhir Zaman Perunggu adalah peradaban yang memainkan peran penting dalam kehidupan politik dan sosial pada masanya.  

Masa ini juga menjadi masa ketika alfabet dikembangkan, dan dunia melihat kebangkitan orang Het. Bangsa Het menjadi beberapa pendokumentasi sejarah pertama di dunia. 

Namun keruntuhan dan hilangnya Bangsa Het masih diselimuti misteri. Bangsa Het praktis menghilang dari muka bumi tanpa jejak arkeologis. Namun yang diketahui adalah bahwa mereka adalah orang Indo-Eropa dan menikmati pengaruh besar pada peradaban di Anatolia dan Suriah utara. Andrian Saputra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement