Jumat 29 Nov 2019 13:13 WIB

Pakar Khawatir Irak Benarkan Penembakan ke Pengunjuk Rasa

Sampai kini sda 45 orang yang dilaporkan tewas ditembak petugas keamanan Irak

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Massa anti pemerintah melemparkan batu ke arah petugas keamanan dalam unjukrasa di Baghdad, Irak, Kamis (28/11).
Foto: Khalid Mohammed/AP Photo
Massa anti pemerintah melemparkan batu ke arah petugas keamanan dalam unjukrasa di Baghdad, Irak, Kamis (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Peneliti senior National University of Singapore Fanar Haddad mengatakan pemerintah Irak dan sekutu paramiliternya dapat menggunakan pembakaran kantor konsulat Iran sebagai pembenaran melakukan penembakan. Sampai kini setidaknya ada 45 orang yang dilaporkan tewas ditembak petugas keamanan Irak.

"(Pembakaran) ini mengirim pesan ke Iran, tapi juga dapat dimanfaatkan orang-orang seperti Muhandis," kata Haddad, Jumat (29/11).

Baca Juga

Dalam pernyataannya pasukan paramiliter Popular Mobilisation Forces (PMF) mengatakan kerusuhan yang terjadi di Najaf mengancam tokoh agama muslim Syiah di kota itu. PMF paramiliter dari faksi yang paling berkuasa yang dekat dengan Iran.

Pernyataan ini mengisyaratkan akan semakin banyak kekerasan yang terjadi di Irak. Dalam situs resmi PMF Komandan PMF Abu Mahdi al-Muhandis mengatakan kelompoknya siap menggunakan kekuatan penuh melawan siapapun yang mengancam ulama Syiah paling senior di Irak Ayatollah Ali al-Sistani.

"Kami akan memotong tangan siapa pun yang mencoba mendekat ke al-Sistani," kata al-Muhandis.

Haddad mengatakan paramiliter dapat menggunakan kantor konsulat sebagai 'dalih untuk melakukan penekanan' terhadap pengunjuk rasa. Membingkai apa yang sedang terjadi mengancam Sistani.

Sejak awal, Sistani mendukung pengunjuk rasa. Ia meminta para politisi untuk segera memenuhi tuntutan para demonstran.

Militer Irak sempat mengeluarkan pernyataan mereka membentuk 'sel-sel krisis' di beberapa provinsi untuk mengembalikan ketertiban. Sel-sel itu akan dipimpin oleh gubernur tapi juga bersama pemimpin militer yang bertanggungjawab atas pasukan keamanan setempat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement