Rabu 04 Dec 2019 06:02 WIB

Siswa Australia Tertinggal 3,5 Tahun Dari Siswa China Dalam Soal Matematika

Kinerja murid Australia dalam tiga mata pelajaran utama menurun dalam jangka panjang.

Red:
.
.

Sebuah studi global terhadap lebih dari setengah juta anak berusia 15 tahun mengungkap bahwa siswa Australia tertinggal 3,5 tahun di belakang siswa China dalam urusan matematika. Selain itu, kinerja murid Australia dalam ketiga mata pelajaran utama mengalami penurunan jangka panjang.

Poin utama:

• Studi ini mengamati 600.000 anak berusia 15 tahun dari 79 negara setiap tiga tahun, membandingkan performa mereka di mata ajaran matematika, membaca, dan sains

Baca Juga

• Di Australia, 740 sekolah dan lebih dari 14.000 siswa diamati

• Studi ini menemukan bahwa hasil mata ajaran membaca, sains, dan matematika dari siswa Australia semuanya mengalami penurunan jangka panjang

 

Laporan berjudul Program untuk Penilaian Siswa Internasional (PISA) 2018, yang diterbitkan hari Selasa (3/12/2019), untuk pertama kalinya -sejak survei ini dimulai -mengungkap bahwa beberapa negara bagian Australia mendapat skor di bawah rata-rata negara OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi) dalam literasi matematika.

Selain tertinggal jauh di belakang anak-anak China dalam matematika, penelitian ini juga menemukan bahwa siswa Australia tertinggal lebih dari setahun di belakang rekan-rekan mereka dari Singapura dalam soal membaca.

Manajer proyek nasional PISA, Sue Thomson, menggambarkan hasil ini sebagai "peringatan".

"Kami tak memberi mereka keterampilan yang mereka butuhkan dalam matematika atau membaca atau sains," katanya. "Kami tak memberi mereka tingkat keterampilan yang sama seperti dengan negara lain.”

“Itu mengkhawatirkan, khusus di dalam ekonomi global di mana anak-anak kita berkompetisi dengan anak-anak dari seluruh dunia.”

Jauh tertinggal

Di seluruh Australia hasilnya bervariasi.

Dalam mata ajaran membaca, matematika, dan sains, siswa di negara bagian Australia Selatan, Tasmania, dan Wilayah Utara berada jauh di bawah rata-rata negara OECD untuk pertama kalinya.

Canberra adalah wilayah Australia yang memiliki kinerja terbaik, dengan Wilayah Ibukota (ACT) dan Australia Barat mengalahkan rata-rata kemampuan siswa di 3 bidang utama itu.

Sementara siswa di negara bagian New South Wales, Victoria dan Queensland memiliki kemampuan yang setara dengan rata-rata siswa global.

Secara keseluruhan, laporan itu mengungkap bahwa siswa-siswa Australia tertinggal setahun penuh kalender sekolah dalam soal matematika, dan hampir satu tahun dalam bidang membaca dan sains.

 

Kinerja siswa Australia lebih rendah daripada China, Singapura, Estonia, Kanada, Finlandia, Irlandia, Korea, dan Polandia.

Namun setara dengan negara-negara seperti Swedia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris dan Jepang, di antara lainnya.

Hasil yang mengecewakan

Satu dekade lalu, mantan akademisi, Sarah Matthews, melihat secara langsung apa yang ditunjukkan hasil studi PISA ini.

Menyadari para siswa mengalami kecemasan akan matematika, ia membuat langkah yang langka dengan meninggalkan karir penelitian universitas untuk mulai mengajar.

Ia sekarang menjalankan kelas matematika pagi di Brisbane Bayside State College untuk membantu para guru dan siswa kehilangan rasa takut mereka terhadap matematika.

"Apa yang saya coba lakukan adalah membuat para guru dan siswa percaya dan memahami bahwa matematika adalah tentang kreativitas dan pemecahan masalah," kata Dr. Matthews.

 

Sejak sat itu, Dr Matthews memenangi penghargaan untuk membantu siswa mengangkat nilai matematika mereka.

Ia menggambarkan hasil PISA begitu "mengecewakan".

"Saya pikir kita perlu berpikir panjang dan keras tentang pendekatan apa yang akan kita gunakan untuk meningkatkannya," kata Matthews.

"Kita jelas perlu membuat anak-anak berpikir."

Muridnya yang berusia 8 tahun, Josh Tolley, mengatakan penerapan matematika Dr. Matthews pada situasi dunia nyata mengubah pikirannya tentang matematika.

"Ia membuatnya tak membosankan," aku Josh.

Perlu evaluasi

Hasil itu diperkirakan akan dibahas pada pertemuan Dewan Pendidikan Australia pekan depan di wilayah Alice Springs. Dalam forum itu, para pejabat negara bagian dan pemimpin bidang pendidikan mendiskusikan strategi pendidikan di seluruh Australia.

Berbicara tentang laporan PISA, Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan, mengatakan seharusnya ada "peringatan”.

"Waktunya telah tiba bagi kami untuk mengubah arah," katanya.

"Pesan saya kepada menteri pendidikan negara bagian dan teritori adalah ini: tinggalkan pembicaraan serikat kerja guru dan jadilah ambisius."

Tanya Plibersek dari Partai Buruh Australia mengatakan Tehan seharusnya disalahkan.

"Ini seharusnya menjadi peringatan besar bagi Scott Morrison dan politisi Liberal yang membuat nilai ujian sekolah menurun drastis," katanya.

Simak berita-berita menarik lainnya di situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement