Rabu 04 Dec 2019 16:54 WIB

Musim Demam Emas Kembali Terjadi di Australia Barat

Endapan emas yang ditemukan beberapa tahun lalu memiliki nilai ratusan juta dolar.

Red:
.
.

Musim demam emas atau gold rush kini kembali terjadi di Australia Barat, menyusul dibukanya tambang emas terbesar di negara ini. Endapan emas yang ditemukan beberapa tahun lalu memiliki nilai ratusan juta dolar.

Tambang Gruyere yang berada di tanah Aborigin ini terletak di Gurun Pasir Great Victoria di timur laut kota emas bersejarah Kalgoorlie-Boulder. Tambang ini ditaksir memiliki kandungan emas bernilai 621 juta dolar AS.

Baca Juga

Sebelum ditemukannya kandungan emas di sana pada Oktober 2013, tidak banyak orang percaya bahwa daerah terpencil itu memiliki logam mulia yang sangat besar. Dengan tersedianya infrastruktur, kawasan di sekitar pertambangan Gruyere pun selama dua tahun terakhir telah tumbuh.

Pembangunan lapangan terbang pun mulai dikerjakan untuk mendatangkan 350 tenaga kerja. Begitu pula kamp penambangan baru dan pipa gas sepanjang 200 kilometer.

Tambang ini dimiliki secara bersama oleh perusahaan Australia Gold Road Resources yang menemukan deposit emas dan perusahaan tambang Afrika Selatan, Gold Fields.

 

Direktur Utama Gold Road, Duncan Gibbs, menjelaskan pihaknya telah menghabiskan 25 juta dolar AS untuk eksplorasi tahun ini. "Kami berhasil melakukan sejumlah penemuan kecil sejauh ini," katanya.

Batangan emas pertama hasil produksi tambang Gruyere dicetak bulan Juni lalu dan produksinya pun terus berlanjut. Pada masa produksi penuh, tambang Gruyere diperkirakan akan memproduksi 300.000 ons emas per tahun selama 12 tahun ke depan.

Di Tanah Aborigin

Pemilik tanah di lahan tambang ini adalah masyarakat Aborigin dari suku Yilka. Ada sekitar 100 warga suku ini daerah Newberry Cosmos, sekitar 70 km di sebelah barat Gruyere.

Dari jumlah tersebut, ada 23 orang yang kini dipekerjakan di tambang. Tokoh masyarakat Yilka, Harvey Murray, berharap tambang Gruyere akan membuka banyak kesempatan kerja bagi orang Aborigin.

"Kami punya pepatah dalam bahasa kami yang artinya, 'kami memberi sesuatu pada Anda maka Anda pun memberi sesuatu pada kami'," katanya

"Begitulah budaya Aborigin. Ketika kami punya makanan, kita membaginya. Mereka pun membaginya kembali," ujar Murray.

"Begutu pula dengan tambang ini. Kami berbagi tanah dengan Anda, dan Anda harus berbagi hasilnya dengan kami," katanya.

 

Beberapa hari sebelumnya, perusahaan tambang Australia, Saracen Mineral Holdings, telah membeli 50 persen saham tambang emas Super Pit di Kalgoorlie senilai 1,1 miliar dolar AS.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertambangan Australia Barat Bill Johnston menyebut negara bagian ini tengah menikmati rekor harga logam mulia. Gruyere adalah tambang emas kedua yang diresmikan dalam sepekan terakhir menyusul tambang Jaurdi.

"Saya rasa tidak keliru kalau kita katakan terjadi kembali demam di Australia Barat saat ini," ujar Menteri Johnston.

"Kita sudah lihat sendiri semua tambang emas baru ini dan ada juga kegiatan eksplorasi yang sedang berlangsung," katanya.

"Kami menyambut baik banyaknya kegiatan eksplorasi, begitu pula dengan pengembangan tambang yang ada," tambahnya.

Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement