Kamis 05 Dec 2019 03:45 WIB

Uni Eropa Perlu Kerja Lebih Keras untuk Target Iklim 2030

Setiap anggota Uni Eropa berlu kerja lebih keras untuk mencapai target iklim.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Perubahan iklim (Ilustrasi)
Foto: PxHere
Perubahan iklim (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Uni Eropa mengatakan target untuk menurunkan gas rumah kaca pada tahun 2030 dapat gagal diraih. Kecuali setiap negara anggota blok tersebut melakukan upaya yang lebih besar lagi daripada yang mereka lakukan saat ini.

Pada Rabu (4/12) Badan Lingkungan Eropa mengatakan langkah yang dilakukan Uni Eropa saat ini akan memotong emisi sebesar 30 persen pada dekade mendatang dibandingkan emisi tahun 1990.

Baca Juga

Blok yang memiliki 28 negara anggota itu memiliki target untuk memotong emisi 40 persen pada tahun 2030. Beberapa negara anggota lainnya menyerukan untuk menaikkannya lagi menjadi 55 persen.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan beberapa pemimpin negara lainnya juga mendukung target jangka panjang. Yakni pada tahun 2050 mendatang Uni Eropa bersih dari emisi.

Target yang beberapa pihak terlalu jauh untuk dapat diraih. Laporan ini dirilis ketika hampir 200 negara berkumpul di Madrid, Spanyol, dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB. 

Pada Selasa (3/11) lalu badan iklim PBB, World Meteorological Organization (WMO)   mengatakan dekade ini telah mencapai rekor terpanas dalam 10 tahun. Menambah bukti saat ini bumi semakin panas.

WMO mengatakan data suhu awal menunjukan dari tahun 2015 sampai 2019 dan dari 2010 sampai 2019 'masing-masing telah menjadi lima tahun dan dekade terhangat yang pernah tercatat. WMO menambahkan tren suhu panas ini sudah terjadi sejak '1980-an, yang setiap dekade lebih hangat dibandingkan dekade sebelumnya.

Pengukuran suhu udara satu tahun penuh belum dapat tersedia sampai beberapa bulan mendatang. WMO juga mengatakan pada tahun 2019 diperkirakan akan menjadi tahun terpanas ketiga atau kedua yang pernah tercatat dalam sejarah.

Laporan tahunan WMO ini berdasarkan kumpulan data berbagai badan meteorologi dan iklim dari seluruh dunia. Dalam laporan tahun ini WMO juga menyoroti dampak buruk perubahan iklim termasuk menurunnya permukaan es dan naiknya permukaan air laut.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement