Sabtu 07 Dec 2019 02:02 WIB

Remaja Australia Koma Karena Kecelakaan Motor Setelah Dibegal di Bali

Helmnya rusak dan badannya dalam kondisi telungkup di selokan.

Rep: Emma Tonkin And Liz Farquhar/ Red:
.
.

Seorang remaja pria asal Australia Lawson Rankin sekarang terbaring dalam keadaan koma di rumah sakit di Bali setelah mengalami kecelakaan motor akibat dijambret.

Kecelakaan motor di Bali

 

Baca Juga

Lawson (18 tahun) sedang berlibur di sana, merayakan berakhirnya penamatan SMA atau dikenal dengan schoolies di Australia. Schoolies banyak dilakukan oleh siswa SMA di Australia untuk berlibur setelah menjalani ujian akhir.

Biasanya mereka menghabiskan waktu sekitar sepekan di berbagai tempat wisata, namun saat ini semakin banyak yang pergi ke Bali. Hari Sabtu malam, 30 November, Lawson sedang naik motor bersama beberapa temannya ketika rekan yang dia bonceng dijambret teleponnya.

Lawson berusaha mengejar begal itu, namun beberapa saat kemudian teman Lawson yang lainnya menemukan motornya sudah berada di dalam selokan.

Karena kondisinya malam dengan penerangan lampu seadanya, mereka menemukan Lawson sudah tak sadarkan diri. Helmnya rusak dan badannya dalam kondisi telungkup di selokan.

 

Setelah dibawa ke rumah sakit, Lawson dirawat akibat pendarahan di otak, 20 jahitan di kepala dan infeksi karena menenggak air selokan yang masuk ke paru-parunya.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Lawson memuji tindakan yang dilakukan teman-temannya. "Kami sangat bersyukur dengan tindakan heroik yang dilakukan anak-anak muda ini," kata keluarga tersebut.

Meski memiliki asuransi, Lawson tidak memiliki SIM internasional untuk mengendarai motor di Bali sehingga biaya pengobatannya tidak ditanggung asuransi.

Sejauh ini biaya pengobatan sudah mencapai Rp 300 juta dan keluarga tersebut meminta bantuan dana lewat online dan sudah terkumpul lebih dari Rp 1 miliar.

 

"Biaya sudah lebih dari Rp 300 juta hanya untuk beberapa hari di rumah sakit internasional, dan dia mungkin tidak akan bisa dipindahkan dalam beberapa minggu ke depan," kata keluarga Lawson.

"Bila diijinkan terbang, kemungkinan dia akan naik pesawat ke Sydney lalu ke Newcastle, dan biayanya akan lebih dari Rp 1 miliar."

"Sesampainya di rumah, Lawson masih akan memerlukan proses penyembuhan yang panjang."

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement