Kamis 12 Dec 2019 04:00 WIB

Indonesia Ingin Tingkatkan Hubungan Dagang dengan AS

Nilai perdagangan Indonesia dengan AS mencapai 30 miliar dolar AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Bendera Amerika
Foto: AP
Bendera Amerika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia ingin meningkatkan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat menghadiri acara puncak peringatan 70 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia di Kedubes AS di Jakarta, Rabu (11/12). 

Teuku mengungkapkan saat ini nilai perdagangan Indonesia dengan AS mencapai 30 miliar dolar AS. "Ambisi kita sangat besar, bisa mengejar menjadi 60 miliar (dolar AS) dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata dia. 

Terkait hal itu, Indonesia dan AS telah melakukan upaya bersama. Hal itu di antaranya mengidentifikasi bidang-bidang mana saja yang dapat meningkatkan perdagangan Indonesia ke AS dan komitmen-komitmen investasi seperti apa yang akan dilakukan AS di Indonesia.

"Dengan demikian kemakmuran dari perdagangan ini bisa dirasakan masyarakat kedua negara," ujar Teuku. 

Sementara mengenai peringatan 70 tahun hubungan diplomasi AS-Indonesia, perwakilan kedua belah pihak di negara masing-masing melakukan perayaan. "Ada kegiatan yang bersifat masing-masing dilakukan oleh kedutaan kita di Washington DC dan perwakilan kita di beberapa kota di AS," ungak Teuku. 

Namun ada pula kerja sama atau kolaborasi antara kedua negara untuk memperingati hal tersebut. Salah satunya menerbitkan perangko bersama Indonesia-AS. 

Selain itu, belum lama ini Indonesia mengirim 15 pemuda terpilih untuk menjalani program ke AS selama 15 hari. Pertukaran kebudayaan mendominasi kegiatan mereka di sana.  

Menurut Teuku hal itu menjadi kesempatan anak muda Indonesia untuk melihat bagaimana potensi kerja sama dengan AS ke depan. "Karena kita sama-sama menyadari hubungan bilateral yg telah dibangun selama 70 tahun akan diwariskan kepada generasi yang akan datang. Mereka lah yang bisa mencari ide-ide baru bagaimana memperkuat hubungan bilateral, tidak hanya 70 tahun ke depan, tapi juga masa-masa yang akan datang," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement