Kamis 12 Dec 2019 21:30 WIB

Liga Arab Kritik Parlemen Brasil Kunjungi Permukiman Israel

Anggota parlemen Brasil berkunjung ke permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Permukiman Israel di Tepi Barat. Liga Arab kritik Parlemen Brasil kunjungi permukiman Israel. Ilustrasi.
Foto: ap
Permukiman Israel di Tepi Barat. Liga Arab kritik Parlemen Brasil kunjungi permukiman Israel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Liga Arab mengritik kunjungan anggota parlemen Brasil ke permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat. Mereka menilai hal itu melanggar hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional.

"Kami menindaklanjuti, dengan penyesalan dan ketidakpuasan, kunjungan anggota parlemen Brasil ke permukiman Israel yang didirikan di tanah Palestina, disertai dengan delegasi parlemen yang mewakili otoritas legislatif di Brasil," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki Saeed Abu Ali dalam sebuah pernyataan dilansir Middle East Monitor, Kamis (12/12).

Baca Juga

Dia mengatakan kunjungan tersebut merupakan penyimpangan yang jelas dari posisi historis Brasil dalam mematuhi hukum dan legitimasi internasional. "Langkah-langkah seperti itu akan mendorong otoritas pendudukan untuk terus memperluas pembentukan permukiman dan melakukan lebih banyak kekerasan serta kebrutalan terhadap rakyat Palestina," ujar Ali.

Kedatangan anggota parlemen Brasil ke permukiman ilegal Israel juga akan merongrong kemungkinan untuk mencapai perdamaian yang adil berdasarkan penghentian pendudukan dalam waktu dekat. "Liga Arab memperingatkan bahwa langkah-langkah seperti itu akan berdampak negatif pada hubungan Arab dengan Republik Brasil sebagai mitra utama," kata Ali.

Liga Arab meminta Brasil memperbaiki dampak dari kunjungan tersebut. Terutama dampak pada kelanjutan perannya dalam mendukung perdamaian, keamanan, stabilitas di kawasan dan untuk keadilan serta legitimasi internasional.

Anggota parlemen Brasil telah melakukan kunjungan ke permukiman Psagot. Permukiman itu didirikan di Tepi Barat yang diduduki. Kunjungan tersebut dianggap menunjukkan dukungan lain dari pemerintahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Setelah terpilih sebagai presiden pada November 2018, Bolsonaro mempertimbangkan untuk merelokasi kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia juga bermaksud menutup kedutaan Brasil di Palestina. “Apakah Palestina sebuah negara? Palestina bukanlah sebuah negara, jadi seharusnya tidak ada kedutaan di sini,” kata Bolsonaro.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sangat menyambut rencana Bolsonaro. Menurutnya, hal itu akan menjadi sebuah langkah yang bersejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement