Selasa 24 Dec 2019 03:40 WIB

Turki Kirim Delegasi ke Rusia Bahas Nasib Suriah dan Libya

Turki mempunyai keseriusan dengan Rusia menyelesaikan konflik kawasan.

Turki mengirim delegasi ke Rusia untuk membahas konflik di kawasan, terutama Suriah dan Libya.
Foto: AP
Turki mengirim delegasi ke Rusia untuk membahas konflik di kawasan, terutama Suriah dan Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki tak mampu menangani serbuan migran baru yang berasal dari Suriah. 

Presiden Tayyip Erdogan pada Ahad (24/12), megatakan  negara-negara Eropa akan terkena imbas gelombang masuk migran apabila kekerasan di kawasan Idlib Suriah tidak dihentikan.

Baca Juga

Berbicara di saat ajang penghargaan di Istanbul, Erdogan mengatakan lebih dari 80 ribu orang saat ini melarikan diri dari Idlib menuju Turki akibat bombardir Rusia dan Suriah di kawasan tersebut. 

Menurutnya, negara Eropa tak bisa menghindar untuk melihat kondisi seperti ini pada krisis migran 2015 kecuali membantu menghentikan kekerasan di kawasan tersebut.

Erdogan mengatakan, Turki bersama Rusia sedang melakukan berbagai kemungkinan agar bombardir di Idlib dapat dihentikan. 

Dia juga menuturkan delegasi Turki akan bertolak ke Moskow pada Senin guna membahas perkembangan di Suriah sehingga Turki dapat menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil seusai pembicaraan tersebut.

Sementara itu, secara terpisah, delegasi Turki berangkat ke Moskow pada Senin (24/12) untuk membicarakan masalah Suriah dan Libya, yang saat ini dikelilingi pandangan berbeda dari berbagai negara.

Delegasi tersebut akan melakukan pembahasan, yang disebut Presiden Tayyip Erdogan akan menentukan arah Turki dalam melakukan tindakan di kawasan. 

Presiden Suriah Bashara al-Assad sudah menyatakan tekad akan merebut Idlib kembali. Delegasi Turki, yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Sedat Onal, melakukan kunjungan ke Moskow beberapa pekan sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin melaksanakan rencana lawatannya ke Turki.

Turki saat ini menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah. Jumlah itu adalah yang terbesar di dunia. Turki khawatir gelombang baru pengungsi akan datang dari Idlib, daerah tempat sekitar tiga juta warga Suriah tinggal di wilayah benteng terakhir yang dikuasai kelompok pemberontak itu.

Erdogan mengatakan pada Ahad bahwa Turki tidak mampu menangani gelombang baru migran.

Turki telah mendukung pemberontak Suriah untuk menggulingkan Assad di negara yang dilanda perang saudara itu.

Delegasi juga akan membahas kemungkinan pengerahan tentara Turki serta dukungan militer Turki bagi Libya setelah Ankara dan Tripoli pada November menandatangani kerja sama militer. Rusia mengatakan sangat khawatir soal kemungkinan pengerahan tentara tersebut

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement