Senin 06 Jan 2020 08:04 WIB

Soleimani Terbunuh, Kepolisian Nigeria Tingkatkan Keamanan

Kepolisian Nigeria menetapkan siaga tinggi setelah Soleimani terbunuh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Para wanita Nigeria. Kepolisian Nigeria menetapkan siaga tinggi setelah Soleimani terbunuh. Ilustrasi.
Foto: REUTERS/Afolabi Sotunde
Para wanita Nigeria. Kepolisian Nigeria menetapkan siaga tinggi setelah Soleimani terbunuh. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kepolisian Nigeria menetapkan siaga tinggi setelah komandan militer Iran, Qasem Soleimani, tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat (AS). Mereka khawatir terbunuhnya Soleimani dapat memicu gangguan publik di Afrika Barat.

Penduduk Nigeria terbagi secara merata antara Kristen dan Muslim, yang sebagian besar adalah kelompok Sunni. Pada tahun lalu, pemerintah Nigeria melarang kelompok Muslim Syiah, setelah terjadi bentrokan antara anggota Islamic Movement of Nigeria (IMN) dan polisi. Diketahui, IMN sangat dipengaruhi oleh revolusi Iran pada 1979 ketika Ayatollah Khomeini mengambil alih kekuasaan.

Baca Juga

"Inspektur Jenderal Polisi, IGP Mohammed Adamu, telah menempatkan komando dan formasi kepolisian secara nasional dalam peringatan genting. Langkah proaktif ini mengikuti laporan intelijen terhadap pembunuhan seorang jenderal Iran baru-baru ini, beberapa kepentingan domestik berencana untuk memulai gangguan publik besar-besaran dan sabotase," ujar pernyataan Kepolisian Nigeria, Ahad (5/1).

Pejabat senior polisi telah diberikan arahan untuk memastikan pengawasan maksimum dan keamanan di seluruh Nigeria, termasuk keamanan properti. Pernyataan polisi tersebut tidak menyebutkan apakah ada kelompok tertentu yang akan membuat kekacauan di Nigeria. Seorang juru bicara polisi enggan memberikan tanggapan lebih lanjut.

Nigeria melarang IMN dan melarang aksi demonstrasi anggota IMN untuk menyerukan pembebasan pemimpin mereka, Ibrahim Zakzaky yang telah ditahan sejak 2015. Tahun lalu, lebih dari 30 anggota IMN tewas dalam bentrokan dengan polisi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement