Selasa 07 Jan 2020 01:20 WIB

Jepang Lanjutkan Rencana Kerahkan Pasukan ke Timteng

Jepang akan mengerahkan pasukan ke Timteng untuk memastikan keselamatan kapal.

Red: Nur Aini
Anggota Pasukan Bela Diri Jepang
Foto: AP Photo/Justin Lynch
Anggota Pasukan Bela Diri Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meneruskan rencananya untuk mengerahkan Pasukan Bela Diri ke Timur Tengah guna memastikan keselamatan kapal-kapal milik mereka. Hal itu tetap dilakukan saat ketegangan di kawasan tersebut mencuat pasca-tewasnya komandan militer terkemuka Iran akibat serangan AS.

Pada konferensi Senin (6/1), Abe meminta negara-negara yang terlibat melakukan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga

"Situasi di Timur Tengah mendidih dan saya begitu khawatir. Eskalasi lebih lanjut harus dihindari dan saya meminta semua pihak yang berkepentingan mengoptimalkan semua upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan," kata Abe kepada awak media di Ise, Jepang tengah.

"Kami berencana menerjunkan Pasukan Bela Diri ke kawasan ini guna memperkuat pengumpulan informasi dan melindungi jalur aman bagi kapal-kapal Jepang,"kata Abe, meneruskan rencana bulan lalu menjelang ketegangan terbaru.

Amerika Serikat pekan lalu menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat nirawak terhadap konvoi Soleimani di bandara Baghdad. Serangan itu menyeret permusuhan lama antara Washington dan Teheran ke dalam wilayah yang belum dipetakan sekaligus memunculkan momok konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Pemerintah Jepang mengumumkan pada akhir Desember bahwa pihaknya akan mengirim kapal perang dan pesawat patroli ke Timur Tengah, yang menjadi sumber hampir 90 persen impor minyak mentahnya. Jepang, sekutu AS yang menjaga hubungan baik dengan Iran, memilih untuk meluncurkan operasinya sendiri ketimbang bergabung dengan misi pimpin AS untuk melindungi ekspedisi di kawasan tersebut.

Pejabat Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pemerintah berencana memulai operasi pesawat patroli sekitar Januari. Sementara kapal perusak akan mulai beroperasi di kawasan tersebut pada Februari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement