Selasa 14 Jan 2020 09:47 WIB

Jerman: ISIS Bisa Kembali ke Irak Jika Koalisi Ditarik

Jerman mengkhawatirkan serangan ISIS menghantam Timur Tengah dan Eropa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Pasukan ISIS (Ilustrasi)
Foto: VOA
Pasukan ISIS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas memperingatkan, kelompok teror ISIS dapat kembali ke Irak jika ada penarikan pasukan koalisi dari negara itu. Menurut dia, penarikan pasukan dari Irak akan menyuburkan terorisme dan serangan pun akan menghantam kawasan Timur Tengah dan Eropa.

Hal itu disampaikan Maas pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi di Amman, dilansir Anadolu Agency, Selasa (14/1). Irak telah diguncang oleh protes sejak Oktober terhadap korupsi yang mendalam dan kondisi kehidupan di tengah-tengah seruan untuk penarikan pasukan AS dari negara itu.

Baca Juga

Soal ketegangan antara AS dan Iran saat ini, Maas mengatakan jika Iran ingin menurunkan ketegangan, maka harus menghentikan agitasi di wilayahnya. Hal itu juga berlaku untuk Irak.

Ketegangan melonjak awal bulan ini setelah AS membunuh jenderal Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Irak. Teheran membalas dengan menembakkan selusin rudal balistik ke pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS.

Menteri utama Jerman juga menegaskan kembali hak rakyat Iran untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan cara damai. Sementara itu, pada gilirannya Menlu Yordania Safadi mengatakan kekacauan di Libya akan menjadi magnet bagi para teroris.

Sebelumnya, Senin kemarin, seorang juru bicara pemerintah Jerman mengatakan Berlin akan menjadi tuan rumah konferensi internasional pada 19 Januari tentang konflik di Libya. Pada Selasa, Raja Yordania Abdullah II akan memulai tur Eropa, yang terutama akan menangani perkembangan regional saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement