Jumat 17 Jan 2020 14:48 WIB

Iran Didesak Bayar Kompensasi Bagi Korban Pesawat Ukraina

Iran didesak gelar penyelidikan internasional independen, menyeluruh dan terbuka.

Red:
.
.

Pemerintah dari lima negara yang warganya menjadi penumpang Ukraine International Airlines yang ditembak jatuh oleh Iran, telah meminta agar Pemerintah Iran membayar kompensasi kepada keluarga korban.

  • Korban berasal dari Kanada, Ukraina, Swedia, Afghanistan, Inggris dan Iran
  • Iran pada awalnya mengataikan ada kerusakan mesin sehingga pesawat jatuh
  • Belum jelas apakah Iran akan memberikan rincian data kepada penyelidik dari negara lain

 

Baca Juga

Namun dari sisi aturan internasional, kelima negara tersebut, Kanada, Inggris, Afghanistan, Swedia dan Ukraina tidak memiliki perangkat hukum untuk memaksa Iran melakukannya.

Setelah bertemu di London, menteri luar negeri dari kelima negara mendesak Pemerintah Iran untuk melakukan "penyelidikan internasional yang independen, menyeluruh dan terbuka".

Iran diminta untuk melakukan penyelidikan kriminal dan membuat peradilan yang tidak memihak, sehingga mereka bisa mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penembakan rudal ke pesawat tersebut.

Seluruh 176 orang yang berada dalam peawat Boeing 737-800 tewas ketika ditembak rudal setelah lepas dari Bandara Iman Khomeini di ibukota Iran Tehran, 8 Januari lalu

Yang menjadi korban adalah 57 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 17 dari Swedia, 4 warga Inggris dan Afghaistan, dan sisanya adalah warga Iran.

"Kami di sini berusaha memastikan adanya akuntabilitas, transparansi, keadilan dan juga penyelesaian bagi para korban," kata Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne.

Hal itu dikatakannya setelah berttemu dengan Menlu Ukraina, Vadym Prystaiko, Menlu Swedia Ann Linde, Pejabat Menlu Afghanistan, Idrees Zaman, Menlu Inggris, Dominic Raab dan Menteri Urusan Timur Tengah Inggris Andrew Murrison.

 

Sebelum pertemuan di Gedung Kedutaan Besar Kanada di London, para menteri dari lima negara tersebut menyalakan lilin guna mengenang para korban.

Menlu Kanada Champagne mengatakan Iran yang mengaku bersalah telah menembak jatuh peswat sudah menjadi langkah "pertama yang baik".

"Dari pengakuan tentu saja kemudian beralih ke tanggung jawab," katanya, sambil menambahkan Iran harus membayar kompensasi.

 

Sesuai dengan norma internasional, Iran telah mengundang Ukraina, Kanada, Amerika Serikat dan Prancis untuk ambil bagian dalam penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.

Pesawat Boeing 737 dibuat di Amerika Serikat dan mesinya dibuat oleh konsorsium AS-Prancis.

Namun masih belum jelas apakah Iran akan memberikan semua rincian penyelidikan atau memberikan semua data kepara pakar dari luar negeri.

Kanada yang tidak memiliki kedutaan di Iran juga meminta adanya penyelidikan yang resmi.

Ketika ditanya mengenai tekanan apa yang bisa dilakukan, bila Iran tidak mau bekerja sama, Champagne menegaskan "ada yang namanya masyarakat internasional."

"Iran memiliki pilihan dan dunia memperhatikan dengan seksama." katanya.

AP

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement