Sabtu 18 Jan 2020 00:46 WIB

Ali Khamenei: Perlawanan terhadap AS Harus Terus Berlanjut

Garda Revolusi Iran akan melakukan perlawanan di luar perbatasan negara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: AP
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan perlawanan terhadap Amerika Serikat (AS) harus terus berlanjut. Dia menyebut Garda Revolusi Iran dapat melakukan hal itu di luar perbatasan negara tersebut. 

"Perlawanan harus terus berlanjut sampai kawasan ini benar-benar terbebas dari tirani musuh," kata Khamenei merujuk pada AS, Jumat (17/1). 

Baca Juga

Menurut dia, dibunuhnya Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari lalu menunjukkan sifat teroris AS. "Pasukan Quds adalah organisasi kemanusiaan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang melindungi orang-orang di seluruh kawasan," ujar Khamenei. 

Pada kesempatan itu, ia pun kembali menyinggung tentang serangan misil Garda Revolusi Iran ke basis militer AS ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak. Serangan itu dilaporkan melukai 14 pasukan AS. 

"Fakta bahwa Iran memiliki kekuatan untuk memberikan tamparan kepada kekuatan dunia menunjukkan tangan Allah," kata Khamenei. Dia menyerukan persatuan nasional untuk menghadapi AS. 

Soleimani merupakan tokoh militer Iran yang memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan. Soleimani disebut sebagai "otak" pembentukan paramiliter yang membidik Israel dan kepentingan AS di seluruh Timur Tengah.

Munculnya kelompok Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman diyakini berkat peranan Soleimani. Dia juga merupakan tokoh yang berjasa membawa militer Iran ke Suriah. Soleimani menjalin kerja sama dengan pemerintahan Assad untuk memberantas milisi ISIS di negara tersebut. Soleimani sangat dipuja di Iran. Dia dianggap tokoh terkuat di negara tersebut setelah Khamenei. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement