Senin 20 Jan 2020 14:28 WIB

Korsel Temukan Satu Kasus Virus Corona

Otoritas Korsel segera mengisolasi seorang perempuan yang terjangkit virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolanda
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)
Foto: Pxhere
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) melaporkan telah mendapatkan satu kasus yang telah terkonfirmasi menderita virus corona jenis baru yang sama seperti kasus di Wuhan, Cina, Senin (20/1). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korsel mengungkapakn pasien tersebut sebelumnya melakukan penerbangan ke wilayah itu.

Pasien itu adalah seorang wanita China berusia 35 tahun. Dia baru saja melakukan penerbangan dari Wuhan ke bandara internasional Incheon pada Ahad (19/1). KCDC pun menyatakan dia diisolasi saat masuk ke negara itu karena menunjukan gejala seperti demam tinggi.

Baca Juga

Otoritas Cina telah melakukan pengumuman, wabah virus corona ini pun telah menyebar ke lebih banyak kota, Senin. Jumlah pasien meningkat pun bertambah menjadi tiga kali lipat dan orang ketiga telah meninggal di Cina. Kondisi ini pun memicu kekhawatiran tentang penularan virus.

Komisi kesehatan Daxing telah mengonfirmasi temuan dua kasus corona. Sementara, komisi kesehatan Guangdong selatan mengonfirmasi satu kasus di Shenzhen. Temuan itu menandai kasus pertama virus corona di luar kota Wuhan. Sedangkan di Wuhan, kabar terbaru mengonfirmasi  kasus pneumonia yang disebabkan virus corona jenis baru menjadi 136 kasus.

Sedangkan negara lain yang sudah melaporkan kasus virus ini selain Korsel adalah Thailand, Jepang, dan Singapura. Beberapa negara telah memperketat pengecekan di bandara, seperti Amerika Serikat.

AS menyaring penumpang yang datang dari Cina tengah di tiga bandara, yaitu bandara Kota New York, bandara Los Angeles, dan San Francisco. Pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, akan mulai mengukur suhu dan bertanya tentang gejala penumpang yang berasal dari Wuhan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement