Selasa 21 Jan 2020 09:30 WIB

Orang ke Empat Terinfeksi Pneumonia China Meninggal Dunia

Penderita pneumonia China meninggal setelah lima hari dirawat di rumah sakit.

Orang ke empat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhan di China, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (21/1) (Foto: Ilustrasi warga China gunakan masker waspada virus)
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Orang ke empat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhan di China, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (21/1) (Foto: Ilustrasi warga China gunakan masker waspada virus)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Orang ke empat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhan di China, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (21/1).  Orang ke empat itu, pria berusia 89 tahun, mengalami beberapa gejala pada 13 Januari dan dirawat di rumah sakit lima hari kemudian

Korban virus diduga pneumonia tersebut dirawat setelah sangat sulit bernapas. Pria tersebut kemudian meninggal dunia pada 19 Januari. Komisi mengungkapkan bahwa sang pasien juga memiliki riwayat penyakit, seperti hipertensi, diabetes dan jantung koroner.

Baca Juga

Dalam pernyataan terpisah yang diunggah di akun resmi Weibo miliknya, Komisi Kesehatan Wuhan menyebutkan 15 petugas medis di kota tersebut sudah didiagnosis mengidappneumonia dengan dugaan satu kasus lainnya. Dari petugas yang terinfeksi, satu orang berada dalam kondisi kritis.

Wabah yang berasal dari Wuhan tersebut menyebar ke banyak kota di China, termasuk ibu kota, Beijing, dan Shanghai. Wabah menyebar dengan empat kasus dilaporkan berada di luar China, yakni di Korea Selatan, Thailand, serta Jepang.

Hingga Senin (20/1) pukul 18.00 waktu setempat, menurut laporan TV pemerintah, otoritas menyebutkan ada total 217 kasus virus baru di China. Sebanyak 198 kasus di antaranya berada di Wuhan.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi bahwa virus corona baru yang menyebabkan pneumonia, dapat menular antarmanusia. Ironinya, wabah virus itu juga telah menyebar ke lebih banyak kota di Cina, termasuk ibukota Beijing dan Shanghai.

Pihak berwenang di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan banyak negara Asia, telah meningkatkan pemeriksaan terhadap para pelancong dari Wuhan, kota pusat tempat virus pertama kali ditemukan.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement