Rabu 22 Jan 2020 13:19 WIB

Cegah Corona, Maskapai Izinkan Pramugari Pakai Masker

Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong akan mengizinkan pramugari memakai masker

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong akan mengizinkan pramugari memakai masker demi mencegah penyebaran virus korona. Ilustrasi.
Foto: Pxhere
Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong akan mengizinkan pramugari memakai masker demi mencegah penyebaran virus korona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong mengatakan akan mengizinkan pramugari memakai masker saat mengoperasikan penerbangan di wilayah China daratan karena kekhawatiran terhadap virus baru. Maskapai ini adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling terkena dampak oleh wabah SARS.

Persatuan Pramugari Penerbangan Cathay Pacific Airways mengatakan telah menerima sejumlah pesan "luar biasa" dari anggotanya yang khawatir akan tertular virus tersebut dan petugas di semua penerbangan harus memiliki pilihan untuk memakai masker. "Mereka khawatir tentang risiko yang mereka ambil setiap kali mereka pergi bekerja," kata serikat pekerja di halaman Facebooknya.

Baca Juga

Taiwan bergabung dengan Australia untuk memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Wuhan. Selain itu bandara di seluruh dunia telah meningkatkan pemeriksaan terhadap wisatawan dari China.

"Saya ingin menyeru kepada warga negara kita untuk tidak mengunjungi wilayah ini jika tidak perlu," tulis Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di halaman Facebooknya. Seorang pejabat Bank of Korea mengatakan kekhawatiran atas virus ini dapat berdampak pada pengeluaran konsumen di dalam negeri.

Sebanyak 15 tenaga medis termasuk di antara mereka yang terinfeksi di China. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Infeksi virus dapat menyebabkan pneumonia dan dapat ditularkan dari orang ke orang.

Meskipun asal usul virus belum diidentifikasi, WHO mengatakan sumber utama mungkin hewan. Pejabat China telah menghubungkan wabah ini dengan pasar makanan laut di Wuhan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement