Senin 20 Jan 2020 00:33 WIB

Demonstrasi di Lebanon Ricuh, Hampir 400 Orang Luka-Luka

Demonstran menuntut pemecatan besar-besaran kelas politik Lebanon.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ani Nursalikah
Demonstrasi di Lebanon Ricuh, Hampir 400 Orang Luka-Luka.
Foto: EPA-EFE/NABIL MOUNZER
Demonstrasi di Lebanon Ricuh, Hampir 400 Orang Luka-Luka.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hampir 400 orang terluka pada Sabtu (18/1) dalam bentrok antara pendemo antipemerintah dengan pasukan keamanan Lebanon di Ibu Kota Beirut. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak selama demonstrasi dimulai tiga bulan lalu.

Dilansir di Al Arabiya, Ahad (19/1), Palang Merah dan Pertahanan Sipil mengatakan, setidaknya terdapat 377 orang yang dilarikan ke rumah sakit atau ditangani di tempat kejadian. Diperkirakan demonstrasi akan berlanjut pada Ahad (19/1) malam sebagai bagian dari gelombang protes rakyat di sana.

Baca Juga

Mereka menuntut pemecatan besar-besaran kelas politik Lebanon. Para aktivis melihat politikus tidak layak dan korup.

Para pendemo menyebut Sabtu lalu sebagai pekan kemarahan akibat krisis ekonomi yang semakin merosot. Sementara upaya penanganannya masih menemui jalan buntu untuk membentuk pemerintahan baru yang menggantikan pemerintah yang mundur setelah mendapatkan tekanan jalanan tahun lalu.

Bentrok pada Sabtu lalu bermula setelah puluhan pengunjuk rasa, beberapa menyembunyikan wajahnya menggunakan syal, melempar batu, pot tanaman, dan benda-benda lainnya kepada polisi antihuru-hara yang menjaga jalan menuju ke parlemen. Yang lainnya mencoba menembus barikade kawat berduri untuk mencapai gedung legislatif atau menyerang garis polisi dengan menggunakan rambu lalu lintas sebagai senjata. Pasukan keamanan meresponsnya dengan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement