REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyampaikan pada Ahad (26/1), pihaknya akan mengevakuasi warga dan staf konsultas AS yang 'terjebak' di Wuhan. Pemerintah AS akan menyiapkan pesawat untuk mengangkut mereka ke AS.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, beberapa warga negara AS akan dapat naik pesawat untuk meninggalkan Wuhan menuju San Francisco pada 28 Januari. Selain warga negaranya, AS juga akan mengevakuasi para diplomatnya dari kantor konsulat Wuhan, China. Individu yang lebih berisiko terserang virus korona akan diprioritaskan.

"Kapasitas ini sangat terbatas. Jika pesawat tidak memadai untuk mengangkut semua orang yang menyatakan minat, kami hanya akan mengangkut individu yang berisiko lebih besar terinfeksi coronavirus," demikian bunyi pemberitahuan itu, seperti dilansir Reuters, Ahad (26/1).

Pemberitahuan itu tentu disambut baik oleh warga AS di Wuhan. Mereka dilaporkan banyak yang menghubungi Kedutaan Besar AS di Beijing untuk mendaftar. Bahkan mereka bersedia untuk membayar biaya perjalanan mereka.

Sementara itu,Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi per Ahad (26/1) kematian akibat infeksi Novel 201 coronavirus (2019 n-Cov) bertambah menjadi 56 orang. Dilaporkan juga, sebanyak hampir 2.000 orang di seluruh dunia telah terinfeksi 2019 n-Cov.

Wuhan diketahui telah diisolasi oleh Pemerintah Cina. Kota tersebut merupakan pusat atau sumber wabah virus korona. Saat ini virus korona telah menginfeksi sedikitnya 1.975 warga Cina. Sebanyak 56 orang telah meninggal akibat virus tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika