Senin 27 Jan 2020 08:21 WIB

Timur Tengah Antisipasi Penularan Virus Corona

Yordania mengevakuasi seluruh warganya dari Wuhan, China.

Rep: Mabruroh/ Red: Nur Aini
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, ARAB SAUDI -- Yordania mengintruksikan untuk mengevakuasi seluruh warganya yang berada di Wuhan, China. Evakuasi tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi pemerintah untuk melindungi warganya dari serangan virus corona.

"Di Yordania, Raja Abdullah II telah memerintahkan sebuah pesawat untuk dikirim untuk mengevakuasi warga negara Yordania dari Wuhan sesegera mungkin," menurut sebuah pernyataan yang dilansir dari Arabnews, Senin (27/1).

Baca Juga

Pernyataan itu mengatakan pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat, telah memperoleh persetujuan dari otoritas China untuk evakuasi warga Yordania dari Wuhan. Oleh karenanya, Kedutaan besar Yordania di Beijing mengatakan telah melakukan kontak dengan otoritas China dan warga negara Yordania untuk melakukan evakuasi sesegera mungkin.

Selain itu, Mesir berupaya untuk mencegah virus corona masuk ke negaranya.

"Kementerian Kesehatan Mesir telah mengambil semua langkah pencegahan yang diperlukan," kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Mesir, John Jabbour, kepada lantor berita pemerintah.

"Kami terus melakukan kontak setiap hari dengan Menteri Kesehatan Hala Zayed dan sektor kedokteran preventif kementerian untuk menindaklanjuti setiap perkembangan," kata Jabbour.

Jabbour juga memuji upaya kementerian dalam menangani situasi tersebut dengan menyaring wisatawan yang datang di semua pelabuhan maupun bandara. Termasuk upaya direktorat kesehatan yang tiada henti dalam memberikan bimbingan pencegahan virus tersebut kepada seluruh warganya. Kedutaan Besar Mesir di Beijing mengatakan bahwa tidak ada warganya yang terinveksi virus corona. Mereka masih terus melakukan pemantauan penyebaran virus tersebut.

Begitu juga dengan Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon, Hamad Hassan mengatakan tidak ada masyarakat yang dilaporkan di negaranya terjangkit virus corona. Menurutnya, jika ditemukan pasien dengan dugaan infeksi corona akan dilakukan pengobatan langsung

"Unit pengawasan epidemiologi kementerian akan dikerahkan di lapangan," ujar Hassan.

Di negara Suriah, Kementerian Kesehatan juga mengatakan tidak ada warga yang terinfeksi virus corona. Kendati demikian, langkah-langkah tegas telah diambil di lintas perbatasan. Kementerian menyatakan bahwa langkah-langkah ketat sedang diambil di pelabuhan, penyeberangan perbatasan darat dan di Bandara Internasional Damaskus untuk mendeteksi dugaan infeksi virus corona.

Pihak berwenang Turki belum melaporkan mengenai kondisi negaranya terkait penyebaran virus corona. Namun, menurut sebuah kantor berita, mrngumumkan bahwa pada Jumat, kamera termal telah dipasang di semua bandara di Turki menangkap warga negara cina dengan ciri-ciri terinfeksi virus corona. 

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengungkapkan bahwa satu orang telah terdeteksi terinfeksi virus corona dan telah diambil tindakan.

"Seorang warga negara China, yang memiliki keluhan mual, sakit kepala, dan gelisah di distrik Buyuk Cekmece, Istanbul, diisolasi dari pasien lain, (kami telah mengkonfirmasi bahwa ) dia datang dari Wuhan," ujar Koca.

Kondisi orang tersebut saat ini cenderung baik. Kendati demikian mengingat riwayat perjalanannya yang dianggap mencurigakan sehingga, orang tersebut dikirim kembali ke China. "Kami mengirimnya kembali ke China pagi ini atas permintaannya," kata Koca.

Meskipun belum ada kasus yang terbukti atau dikonfirmasi di Timur Tengah, WHO menginginkan para pendatang dengan gejala virus corona untuk segera menghubungi pihak layanan kesehatan dan menceritakan riwayat perjalanannya. WHO menginginkan otoritas kesehatan publik memberikan informasi kepada wisatawan untuk mengurangi risiko umum infeksi saluran pernapasan akut, melalui praktisi kesehatan, klinik kesehatan perjalanan, agen perjalanan, operator alat angkut dan pada titik masuk.

"Infeksi corona sangat menular, dan gejalanya biasanya mirip dengan flu," kata Dr Ali Mohammad, spesialis paru di Aster Clinics di Dubai, kepada Arab News.

“Virus korona yang menyerang manusia paling umum menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui udara dengan batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh atau berjabat tangan, menyentuh suatu benda atau permukaan, menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan," ujar Dr. Ali

Infeksi dengan gejala seperti pneumonia pertama kali terdeteksi pada 31 Desember 2019, di kota Wuhan di Hubei. Setelah berjatuhan korban, otoritas China kini telah mengisolasi Wuhan sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran wabah tersebut.

Negara-negara di Timur Tengah telah mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut. Dari Yordania dan Lebanon hingga Mesir, pemerintah siaga tinggi untuk memastikan keselamatan warganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement