Senin 27 Jan 2020 12:35 WIB

Jumlah Pengidap Corona di China Naik Tajam

Total kasus virus corona yang dikonfirmasi secara nasional naik tajam.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyatakan, jumlah kematian akibat virus corona pada Senin (27/1) melonjak menjadi 80. Sebanyak 24 kasus kematian baru ditemukan di Provinsi Hubei. Total kasus virus corona yang dikonfirmasi secara nasional naik tajam menjadi 2.744.

Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan tidak ada kematian baru yang dikonfirmasi di luar Hubei dan penghitungan nasional dari infeksi yang diverifikasi meningkat sebesar 769. Sekitar 461 dari mereka yang terinfeksi berada dalam kondisi serius.

Baca Juga

Dilansir Aljazirah, China telah mengisolasi Hubei untuk mencegah penyebaran virus corona. Sementara itu, pembatasan perjalanan telah diberlakukan di sejumlah kota termasuk Beijing, Shanghai, Xian, dan Tianjin. Mereka memberlakukan larangan keluar masuk bus jarak jauh.

Provinsi Guangdong Selatan yang berpenduduk padat, Jiangxi di China Tengah, dan tiga kota mewajibkan penduduk untuk mengenakan masker di tempat umum. Wabah virus corona awalnya terjadi di Provinsi Hubei, Wuhan. Wabah ini kemudian menyebar ke seluruh China dan seluruh dunia.

Virus tersebut telah terdeteksi di Hong Kong, Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS). Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penyaringan penumpang dari China. Beberapa bandara telah menerapkan pemindaian suhu tubuh bagi penumpang dengan penerbangan dari China.

Wabah virus corona yang kini sudah menyebar di sejumlah negara dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus ini merupakan jenis baru dari virus corona yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.

Jenis coronavirus yang sebelumnya tidak dikenal diyakini telah muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Otoritas China kemudian menyatakan bahwa virus corona dapat menyebar antarmanusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement