Senin 27 Jan 2020 20:07 WIB

Australia Telah Pastikan Satu Orang Terjangkit Virus Corona di Melbourne

Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan Australia.

Red:
.
.

Australia telah mengkonfirmasi virus korona pertama yang menjangkit seorang pria asal China dan kini ditangani di sebuah rumah sakit di Melbourne. Pasien berusia 50 tahun tersebut baru-baru ini pergi ke Wuhan, dimana virus Corona berasal dari sebuah pasar yang menjual satwa liar di kota tersebut.

Ia dilaporkan dalam kondisi stabil di Monash Medical Centre. Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan Australia jika akan lebih banyak orang-orang yang kemungkinan terjangkit virus corona, sebelum larangan berpergian diberlakukan di kota Wuhan.

"Mengingat jumlah kasus yang telah ditemukan di luar China dan tingkat berpergian yang signifikan dari kota Wuhan ke Australia sebelumnya, bisa jadi ada kasus lainnya," kata Professor Brendan Murphy, Kepala Staf Medis Australia.

"Mereka yang beresiko di Australia, saya pikir lebih pada orang-orang yang melakukan perjalanan seminggu sebelum Kamis kemarin, ketika larangan perjalanan diberlakukan."

"Ada orang lain yang berpotensi terjangkit dalam keadaaan baik-baik saja saat tiba di Australia, tapi kemudian penyakitnya berkembang."

Tetapi ia meyakinkan warga Australia, khususnya di Melbourne, bahwa resiko dari penyakit ini rendah.

"Kecuali anda telah melakukan kontak dengan seseorang yang tidak sehat dari daerah itu di China, tak ada yang perlu dikhawatirkan," tegas Professor Murphy.

 

Sementara di New South Wales, dengan ibukota Sydney, pihak berwenang mengatakan ada enam orang yang sedang diselidiki. Dua diantaranya adalah pria berusia 30 dan 50 tahunan, yang baru saja kembali dari China.

Petugas medis kini sedang terus mencoba mengontak orang-orang yang pernah bertemu dengan mereka.

Pasien pertama yang terjangkit virus corona di Melbourne pernah berada di Wuhan selama dua minggu, kemudian tiba di Melbourne dengan penerbangan China Southern Airlines dari Guangzhou, Minggu, 19 Januari lalu.

Semua penumpang yang berada dalam penerbangan bernomor CZ321 telah dihubungi dan keluarga yang tinggal bersamanya diawasi secara ketat, jika menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit.

 

Sabtu pagi (25/01), pihak otoritas kesehatan di Victoria mengatakan "sangat mungkin" akan adanya kasus virus corona yang lebih banyak di Australia, meski mengatakan risiko penyebaran penyakit dari orang ke orang rendah.

Menteri Kesehatan negara bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan pria asal China dan keluarganya telah melakukan semuanya dengan benar.

"Ia tidak menunjukkan gejala saat terbang, setelah sakit mereka pergi ke dokter umum hari Kamis dengan menggunakan masker."

"Dokter Umum tidak mengkonfirmasikan dirinya terjangkit virus corona. Keluarga kemudian menghubungi Monash Medical Centre hari Jumat, dan ia juga menggunakan masker saat dibawat ke unit gawat darurat dan segera diisolasi."

Di Australia Selatan, empat orang warganya juga sedang diuji virusnya, meski petugas kesehatan mengatakan kecil kemungkinannya mereka terjangkit virus tersebut.

Pemerintah Australia telah meningkatkan peringatan perjalanan ke provinsi Hubei, meliputi kota Wuhan, di Cina, karena ancaman yang ditimbulkan oleh virus corona.

Di China, pemerintahnya telah mengatakan jumlah warga yang tewas akibat virus corona bertambah menjadi 41 orang dan lebih dari 1.200 orang telah dikonfirmasi mengidap virus mematikan ini.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement