Senin 10 Feb 2020 14:43 WIB

Kasus Corona Kapal Pesiar Jepang Bertambah

Pengujian kapal pesiar Diamond Princess Jepang menemukan 60 kasus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nora Azizah
 Pengujian baru terhadap penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess di Jepang telah menemukan 60 kasus corona jenis baru, Senin (10/2) (Foto: ilustrasi corona kapal pesiar)
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
Pengujian baru terhadap penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess di Jepang telah menemukan 60 kasus corona jenis baru, Senin (10/2) (Foto: ilustrasi corona kapal pesiar)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pengujian baru terhadap penumpang dan awak kapal pesiar Diamond Princess di Jepang telah menemukan 60 kasus corona jenis baru, Senin (10/2). Kementerian Kesehatan Jepang melakukan pengujian ulang sehingga menemukan kasus baru.

Laporan dari NHK, Senin (10/2), menyatakan jumlah kasus virus corona di kapal yang merapat di Yokohama, selatan Tokyo, ini menjadi 130 orang. Namun, kantor komunikasi Kementerian Kesehatan belum bisa menonfirmasi jumlah tetap personil secara pasti.

Baca Juga

Diamond Princess telah ditempatkan pada karantina dua pekan saat tiba di Yokohama pada 3 Februari. Pemeriksaan dimulai setelah seorang pria yang turun di Hong Kong didiagnosis dengan virus tersebut.

Sekitar 3.700 orang berada di atas kapal, yang biasanya memiliki awak 1.100 dan kapasitas penumpang 2.670. Saat ini penumpang telah diizinkan di periksa secara bergantian untuk mendapatkan udara segar dan didorong untuk secara teratur mengukur suhu tubuh mereka.

China melaporkan peningkatan kasus virus baru pada Senin. Kondisi ini menjadi pukulan keras setelah sebelumnya pengendalian penyebaran virus dapat ditekan jumlahnya dengan isolasi.

Korban tewas di daratan China naik 97-908 kasus. Saat in, virus corona telah menewaskan 908 orang, terutama di China daratan, dan menginfeksi lebih dari 40.000 orang.

Pemerintah China pun berjanji miliaran dolar dalam bentuk pinjaman kepada perusahaan yang terlibat dalam memerangi wabah tersebut. Pemerintah pun telah membangun dua rumah sakit untuk pasien virus di Wuhan dan mengirim ribuan dokter, perawat, dan pekerja perawatan kesehatan tambahan ke kota berpenduduk 11 juta orang.

Sebagian besar akses ke Wuhan ditangguhkan 23 Januari dan pembatasan diperluas sejak saat itu telah menyebar ke kota-kota dengan total 60 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement