Kamis 06 Feb 2020 01:37 WIB

PBB Tegaskan Solusi Dua Negara untuk Israel-Palestina

Penyelesaian konflik Israel-Palestina dinilai jadi kunci perdamaian Timur Tengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan solusi dua negara bagi konflik Palestina Israel.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan solusi dua negara bagi konflik Palestina Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- PBB menegaskan dukungan dan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk Israel dan Palestina. PBB menyatakan posisi tersebut telah ditentukan selama bertahun-tahun oleh Dewan Keamanan dan resolusi Majelis Umum terkait di mana Sekretariat PBB terikat.

"PBB tetap berkomitmen untuk mendukung warga Palestina dan Israel menyelesaikan konflik berdasarkan resolusi PBB, hukum internasional, dan perjanjian bilateral serta mewujudkan visi dua negara, Israel-Palestina, hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dalam batas-batas yang diakui berdasarkan garis (perbatasan) pra-1967," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat berbicara dalam pertemuan Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People pada Selasa (4/2), dikutip laman UN News.

Baca Juga

Guterres mengatakan penyelesaian konflik Israel-Palestina tetap menjadi kunci bagi perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah. "Itulah sebabnya kami telah berulang kali meningkatkan peringatan tentang tindakan yang akan mengikis kemungkinan negara Palestina yang berdampingan dan berdasar pada solusi dua negara serta yang bertentangan dengan hukum internasional," ujarnya.

Tindakan-tindakan yang dimaksud Guterres mencakup perluasan dan percepatan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Selain itu, aksi penggusuran properti terhadap warga Palestina.

Pada kesempatan itu, Guterres turut menyuarakan keprihatinan atas kondisi sosial-ekonomi warga Palestina, termasuk mereka yang tinggal di Jalur Gaza. "Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh badan-badan PBB serta lembaga donor lainnya membawa bantuan, tapi masih banyak yang harus dilakukan," kata dia.

Terkait Gaza, Guterres menilai pada akhirnya diperlukan solusi politik untuk membantu krisis di wilayah tersebut. "Dengan sendirinya tidak ada jumlah bantuan kemanusiaan atau ekonomi yang akan menyelesaikan situasi di Gaza atau konflik yang lebih luas," ujarnya.

Penanganan krisis di Gaza bergatung pada faksi-faksi Palestina. "Saya menyerukan para pemimpin Palestina untuk terlibat secara konstruktif dengan Mesir dan yang lainnya untuk memajukan rekonsiliasi intra-Palestina," kata Guterres.

Gaza dihuni setidaknya dua juta warga Palestina. Blokade yang diterapkan Israel selama sekitar 13 tahun telah memicu krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement