Kamis 13 Feb 2020 14:20 WIB

Pejabat Hubei China Diganti di Tengah Wabah Virus Corona

Publik mengkritik pejabat Hubei China atas penanganan wabah virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menunjuk mantan wali kota Shanghai untuk menjabat sebagai pejabat di Hubei. Ying Yong menggantikan Jiang Chaoling sebagai kepala Partai Komunis yang berkuasa di provinsi Hubei.

Publik telah mengkritik pejabat lokal atas penanganan mereka terhadap wabah virus corona. Epidemi ini awalnya ditemukan di Hubei, Wuhan, dan kini telah menyebar ke sejumlah negara di dunia. Hal ini menyebabkan banyak negara menerapkan pembatasan perjalanan ke China.

Baca Juga

Saat ini, total kasus virus Covid-19 di China telah mencapai 44.653, termasuk di antaranya adalah 2.015 kasus baru yang dikonfirmasi pada Selasa (11/2). Sementara itu, ratusan kasus telah dilaporkan di puluhan negara dan wilayah lainnya di seluruh dunia.

Sejauh ini, virus Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 1.000 kematian dengan 99 persen kasus terjadi di wilayah China daratan. Sementara itu, di luar wilayah tersebut ada dua kematian yang terjadi, yakni satu di Filipina dan satu di Hong Kong.

Pada Kamis (13/2), Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan, 44 orang lagi di kapal pesiar yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, dekat Tokyo, telah dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 218 orang dari 3.700 penumpang dan awaknya, dinyatakan terinfeksi virus corona. Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan lima dari pasien yang sudah dikirim ke rumah sakit untuk isolasi, dan menjalai perawatan intensif.

Kapal pesiar lain, Westerdam, akhirnya berlabuh di Kamboja setelah ditolak oleh beberapa negara di Asia dan Pasifik. Sejauh ini, tidak ada penumpang atau awak kapal yang terinfeksi virus corona. Kapal tersebut membawa 1.455 penumpang dan 802 awak, serta memulai pelayarannya dari Singapura pada bulan lalu. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement