Jumat 14 Feb 2020 06:07 WIB

Wanita Rusia Kabur dari RS Seusai Dites Negatif Corona

Ilyina mengatakan dites negatif virus tersebut pada 6 Februari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Kematian akibat virus corona, ilustrasi
Foto: Republika
Kematian akibat virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Seorang wanita Rusia yang dimasukkan ke karantina virus corona tetapi melarikan diri karena menolak upaya petugas medis untuk membawanya kembali ke rumah sakit dengan paksa. Ia kembali dari China pada bulan lalu dab dites negatif corona; tetapi tetap harus dikarantina.

Alla Ilyina (32) saat ini berada di apartemennya di kota St Petersburg, menolak untuk membuka pintu ke polisi, dilansir di BBC, Jumat (14/2). Ilyina, yang kembali dari China bulan lalu, mengatakan dia dites negatif virus tersebut pada 6 Februari.

Baca Juga

Akan tetapi ia disuruh tetap dikarantina selama dua minggu. Karena frustrasi, dia mematikan kunci elektronik di rumah sakit dan melarikan diri.

Di akun Instagram-nya, Ilyina, lulusan universitas dengan ijazah fisika, mengatakan dia sakit tenggorokan segera setelah kembali ke Rusia dari pulau liburan China, Hainan, pada 30 Januari. Pada 6 Februari, ia memutuskan untuk memanggil ambulans dan dimasukkan ke rumah sakit penyakit menular klinis Botkin di kota terbesar kedua di Rusia.

Tes menunjukkan dia tidak memiliki virus, tetapi pada hari berikutnya, sebagai tindakan pencegahan, dia diperintahkan untuk tinggal di rumah sakit selama dua minggu, diyakini sebagai periode inkubasi maksimum virus Covid-19.

"Saat tes itu menunjukkan saya benar-benar sehat, jadi kenapa harus dikarantina?" Ilyina menulis.

Kemudian pada hari itu, dia memutus kunci elektronik dan melarikan diri dari rumah sakit. Dia bahkan menggambar peta bangunan untuk merencanakan rute pelariannya. Ilyina mengatakan pemerintah kota tidak melakukan tindakan selama hampir seminggu.

Tetapi sekarang mereka mencari perintah pengadilan untuk dengan paksa membawanya kembali ke rumah sakit untuk tetap dikarantina sampai setidaknya 19 Februari.

Wabah virus corona sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.350 orang di China dan telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Rusia, yang telah melaporkan dua kasus. Keduanya adalah warga negara China, dan salah satu dari mereka telah pulih dan meninggalkan rumah sakit.

Pihak berwenang Rusia telah diterbangkan dari China setidaknya 144 warga negara Rusia. Mereka sekarang berada di karantina dua minggu di fasilitas berpagar di Siberia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement