Jumat 14 Feb 2020 07:27 WIB

Jepang Laporkan Kasus Pertama Kematian Akibat Virus Corona

Jepang jadi negara ketiga yang memiliki kasus kematian akibat corona di luar China.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi penyebaran virus corona. Jepang jadi negara ketiga yang memiliki kasus kematian akibat corona di luar China.
Foto: MgIT03
Ilustrasi penyebaran virus corona. Jepang jadi negara ketiga yang memiliki kasus kematian akibat corona di luar China.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang mengonfirmasi adanya kasus pertama kematian akibat virus corona tipe baru pada Kamis (13/2). Menurut Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato, korban meninggal virus Covid-19 merupakan pasien perempuan berusia sekitar 80 tahun yang tinggal di Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo.

Korban merupakan warga negara Jepang yang telah jatuh sakit pada Januari dan didiagnosis menderita pneumonia pada 1 Februari. Kato menjelaskan, setelah pasien menunjukkan gejala pneumonia, dia dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

Perempuan itu pun terkonfirmasi terkena virus corona justru setelah meninggal dunia. Kasus ini pun, menurut Kato, akan diselidiki untuk melacak rute penularan yang terjadi.

Kematian perempuan Jepang ini menjadi kasus ketiga setelah Filipina dan Hong Kong. Jepang menjadi negara di luar China yang mendapatkan kasus virus Covid-19 terburuk dari lebih dari puluhan negara dan wilayah lainnya. Kondisi ini terjadi karena berlabuhnya kapal pesiar yang sedang dikarantina mengangkut ribuan orang.

Kapal pesiar tersebut telah menambah 44 kasus lagi pada Kamis, sehingga total kasus terinfeksi di Jepang menjadi 219 orang. Namun, pihak berwenang mengatakan, beberapa orang tua akhirnya diizinkan untuk turun pada Jumat.

"Di luar kasus di kapal pesiar Diamond Princess, kami tidak melihat peningkatan dramatis dalam transmisi di luar China," kata Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan.

Dikutip dari The Guardian, selain kasus di kapal pesiar, pihak berwenang Jepang juga mengonfirmasi dua kasus tambahan lagi. Kasus virus Covid-19 itu terjadi pada seorang dokter berusia 50-an yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jepang barat dan seorang lelaki berusia 20-an yang tinggal di Chiba, dekat Tokyo.

Mereka berdua tidak ada yang memiliki catatan bepergian ke luar negeri dalam beberapa pekan terakhir atau kontak dengan warga negara China. Kasus keduanya menjadi tanda yang mungkin bahwa virus telah menyebar di Jepang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement