Kamis 20 Feb 2020 13:15 WIB

Jokowi: 4 WNI Positif Corona di Kapal Pesiar Jepang

4 WNI yang positif corona dari kapal pesiar Diamond Princess sudah dibawa ke RS.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 75 WNI masih berada di kapal Diamond Princess.
Foto: EPA
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 75 WNI masih berada di kapal Diamond Princess.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut empat WNI positif terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess. Saat ini, warga yang positif terkena virus corona tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit di Jepang. 

"Sampai saat ini saya telah menerima info ada 4 yang positif kena virus corona di kapal pesiar diamond yang ada di Jepang. Itu sudah dibawa ke RS di Jepang," ujar Jokowi di The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/2).

Baca Juga

Presiden menegaskan, KBRI di Tokyo selalu memantau kondisi kesehatan WNI di sana dan memastikan mendapatkan perawatan sesuai dengan protokol kesehatan dari WHO. Dilaporkan masih terdapat 74 WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess.

"Ini yang terus dikomunikasikan oleh Kemenlu, baik dengan perusahaan kapal, maupun juga kepada pemerintah di Jepang dan kita ingin memastikan mereka mendapat perlakuan sesuai protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan WHO," kata dia.

Sebelumnya, menurut Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo Eko Junor menyebut KBRI masih menunggu hasil tes yang menyatakan 74 WNI tersebut telah selesai masa karantinanya. 

Masa karantina 14 hari telah selesai pada Rabu (19/2) waktu setempat. Beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari kapal pesiar tersebut. Seluruh penumpang dan kru kapal yang berjumlah 3.711 telah diuji apakah mereka terinfeksi virus atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement