Jumat 21 Feb 2020 13:31 WIB

Penumpang Kapal Pesiar Negatif Corona di Jepang Diturunkan

Kasus virus corona di kapal pesiar Diamond Princess merupakan terbanyak di luar China

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Kapal pesiar Diamon Princess yang akan segera mengakhiri masa karantina di Jepang.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Kapal pesiar Diamon Princess yang akan segera mengakhiri masa karantina di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona akan diturunkan pada Jumat (21/2) hari ini. Kasus Covid-19 di kapal yang berlabuh di pelabuhan Yokohama ini memiliki jumlah terbanyak di luar daratan China, dengan total 634 dikonfirmasi pada Kamis (20/2) malam dan dua kematian. 

Menteri Kesehatan Jepang katsunobu Kato mengatakan semua orang yang dinyatakan negatif virus corona akan diturunkan, menyusul dua hari lalu dilakukan kepada sebagian penumpang pada Rabu (19/2) lalu. Puluhan penumpang yang merupakan warga asing akan diterbangkan kembali negara asal mereka. 

Baca Juga

Sebagian besar anggota awak kapal pesiar dan penumpang yang belum menyelesaikan karantina selama 14 hari, di antaranya karena melakukan kontak lebih baru dengan orang yang terinfeksi virus corona masih harus berada di kapal. Namun, Pemerintah Jepang mengatakan akan membawa mereka seluruhnya ke fasilitas kesehatan di darat untuk dikarantina secara terpisah. 

Otoritas di negara itu juga dilakukan masih berdiskusi dengan operator kapal dan negara asal anggota awak Diamond Princess yang berasal dari sejumlah negara untuk keputusan lebih lanjut usai karantina berakhir. Pemerintah Jepang telah mendapat sejumlah pertanyaan mengenai karantina yang dinilai tidak tepat, mengingat sulitnya mengisolasi orang yang terinfeksi virus dengan mereka yang sebenarnya dalam keadaan sehat. 

Sebanyak enam pekerja yang bertugas dalam karantina kapal itu dilaporkan mengajukan pertanyaan tentang tindakan perlindungan yang digunakan. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan dua korban meninggal dari negara itu yang menjadi penumpang Diamond Princess diyakini telah terinfeksi sebelum pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh pihak berwenang pada 5 Februari. 

Belum diketahui apakah kedua korban meninggal memiliki kontak dengan penumpang lainnya yang terinfeksi virus corona di sekitar kabin tempat mereka berada. Dalam sebuah pernyataan, Kato mengatakan bahwa beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) membawa pulang warga yang ada di Diamond Princess yang sebagian dipastikan negatif terinfeksi virus corona, tetapi beberapa belum diperiksa secara jelas. Hal itu menurutnya membuat sulit mengetahui kapan dan bagaimana penularan virus mungkin terjadi. 

Meski demikian, warga AS yang kembali ke negara mereka akan melakukan karantina lebih lanjut untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus corona. Tercatat ada 14 orang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 diantara mereka yang dievakuasi. Secara keseluruhan ada 380 warga Amerika lainnya dan anggota keluarga mereka dilaporkan berada di Diamond Princess.

Jepang menjadi negara kedua yang memiliki kasus virus corona terbesar setelah daratan China, dengan lebih dari 400 orang yang dilaporkan terinfeksi. Jumlah kasus Covid-19 di negara itu meningkat dengan temuan virus di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama dan langsung dikarantina sejak 3 Februari lalu. 

Pada awalnya, karantina dilakukan setelah kapal pesiar itu tiba di Yokohama, Jepang  saat diketahuinya seorang pria yang melakukan perjalanan dengan kapal tersebut turun di Hong Kong dan didiagnosis terkena virus tersebut. Sekitar 3.700 orang berada di atas kapal pesiar, dengan jumlah awak 1.100 dan kapasitas penumpang 2.670. 

Para ahli telah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan orang-orang dari kapal pesiar melakukan perjalanan pulang dan menyebar ke kota-kota dan wilayah padat penduduk di Jepang, seperti di Ibu Kota Tokyo. Mereka mengatakan ada kemungkinan infeksi sekunder telah terjadi pada kapal selama 14 hari karantina.

Kentaro Iwata, seorang spesialis penyakit menular di rumah sakit Universitas Kobe memperingatkan bahwa beberapa penumpang yang meninggalkan Diamond Princess bisa membawa virus corona. Ia mengatakan menurunkan penumpang untuk keluar dari kapal adalah ide yang baik, karena kondisi di sana justru bisa lebih berbahaya bagi mereka yang pada awalnya sehat. 

Tetapi, ada kemungkinan bahwa beberapa orang yang baru-baru ini dites negatif virus corona bisa menjadi positif. Iwata mengingatkan bahwa pembersihan virus harus dilakukan secara menyeluruh, dengan pemantauan secara ketat selama dua minggu mendatang kepada mereka, terlebih jika mulai mengalami gejala infeksi.

“Tentu saja orang-orang yang diturunkan dari kapal seharusnya tidak diizinkan berkeliaran dengan bebas. Mereka harus dipantau sehingga mereka dapat dengan cepat menerima perawatan medis jika mereka menunjukkan gejala infeksi virus corona,” kata Iwata. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement