Senin 24 Feb 2020 11:02 WIB

Empat Provinsi di China Turunkan Level Darurat Corona

Provinsi Gansu jadi yang pertama menurunkan level darurat pada Jumat,disusul Liaoning

Penumpang sibuk dengan ponsel masing-masing dalam sebuah perjalanan kereta di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, Senin (10/2). Provinsi Guangdong menjadi satu dari empat provinsi lain di China yang menurunkan level darurat corona.
Foto: Chinatopix via AP
Penumpang sibuk dengan ponsel masing-masing dalam sebuah perjalanan kereta di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, Senin (10/2). Provinsi Guangdong menjadi satu dari empat provinsi lain di China yang menurunkan level darurat corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Empat provinsi di China yakni Yunnan, Guangdong, Shanxi dan Guizhou pada Senin (24/2) menurunkan level darurat virus corona. Menurut komisi kesehatan setempat, penurunan dilakukan dengan tetap memantau kondisi terkini di keempat wilayah tersebut.

Provinsi Yunnan dan Guizhou menurunkan tingkat tanggap darurat mereka dari level I menjadi level III. Sementara provinsi Guangdong dan Shanxi menurunkan statusnya ke level II.

Baca Juga

China memiliki sistem tanggap empat tingkat terkait darurat kesehatan masyarakat guna menetapkan langkah apa yang bakal diberlakukan, dengan level I yang berarti paling serius. Provinsi Gansu menjadi yang pertama menurunkan level darurat pada Jumat, yang kemudian disusul oleh Liaoning pada Sabtu (22/2).

Di sisi lain, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menyatakan, siaga virus corona pada level merah, yaitu level tertinggi. Korsel melaporkan ratusan kasus dan kematian kelima akibat virus corona pada Ahad (23/2).

Seorang wanita yang diyakini berusia 57 tahun itu mengalami gagal ginjal kronis ketika didiagnosis terinfeksi virus corona atau Covid-19. "Wabah telah mencapai daerah yang penting dan beberapa hari ke depan akan menjadi momen krusial," ujar Moon.

Hingga berita ini ditulis, jumlah kasus korona dilaporkan melampaui angka 78 ribu secara global. Sementara, jumlah pasien yang tewas mencapai 2.466 orang. Angka ini melampaui wabah SARS pada 2013 yang menewaskan 774 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement